Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Dosen di Kampus STAI DDI Polman Baku Hantam

Kompas.com - 11/01/2016, 20:01 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MANDAR, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa yang digelar ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Dakwah Wal Irsyad (STAI DDI), Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Senin (11/1/2016), berlangsung ricuh.

Para mahasiwa yang menuntut pencopotan rektor yang dituding tidak transparan dalam pengelolaan dana kampus terlibat bentrokan dengan para dosen dan dekan.

Sejumlah mahasiswa melakukan orasi dan berusaha masuk ke gedung rektorat. Namun, mereka dihadang sejumlah dosen dan dekan di depan rektorat.

Kericuhan dipicu saat seorang dekan Fakultas Syariat Islam tiba-tiba mengamuk dan memukul mahasiswa pengunjuk rasa. 

"Tidak terima mahasiswa unjuk rasa, dan tiba-tiba memukul pengunjuk rasa," ujar salah seorang mahasiswa.

Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa yang menolak aksi ini ikut memukui para pengunjuk rasa hingga suasana semakin panas.

Para mahasiswa dan dosen terlibat kejar-kejaran di halaman kampus, meski sejumlah mahasiswa lainnya berusaha melerai dan menenangkan massa

Kericuhan ini menyebabkan aktivitas kampus lumpuh. Para dosen dan mahasiswa yang tak ingin terlibat masalah ini memilih pulang.

Kericuhan berakhir setelah para mahasiwa yang mengelar aksi unjuk rasa memilih mengalah dan membubarkan diri.

Meski sejumlah rekan mereka terluka akibat bentrokan itu, para mahasiswa pengunjuk rasa tidak melaporkan masalah tersebut ke polisi.

Para pengunjuk rasa menuntut pihak yayasan agar mengganti rektor STAI DDI karena dituding tidak transparan dalam mengelola dana kampus.

Selain menuntut pergantian rektor, mahasiswa juga menuntut pengelola kampus agar transparan dalam mengelola anggaran kampus.

Mahasiswa menilai, bangunan fisik kampus tidak sesuai dengan jumlah dana yang dihimpun yayasan dari para mahasiswa.

Untuk mengantisipasi bentrokan susulan, pengelola kampus meminta aparat kepolisian untuk mengamankan tempat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com