Informasi yang dihimpun Kompas.com, korban tewas akibat bom ikan yang meledak di tangannya. Satu bom ikan keburu meledak sebelum dilempar ke laut.
Akibat kejadian ini, kedua tangan Rulan putus, serta ada luka di bagian perut, kepala dan wajah.
Sementara rekan korban Herto Paramata (35) langsung dilarikan di RSUD Tobelo untuk mendapatkan perawatan untuk luka di kepala dan dada.
Kepala Desa Kupa-kupa Selatan Abner Rongalaha mengaku kejadian itu mereka ketahui dari suara ledakan. Mereka curiga ledakan sekeras itu bukan berasal dari dalam laut tapi di atas laut.
“Mendengar suara ledakan warga langsung mencari asalnya. Ternyata ditemukan kedua korban tergeletak di perahu, warga pun langsung membantu untuk mengevakuasi korban,” kata Abner.
Sementara Kepala Polres Halmahera Utara AKBP Yudi Rumantoro, Kamis (7/1/2016) tadi mengaku masih mendalami kejadian ini.
Kepolisian bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat akan menangani kasus ini. “Kasus ini masih dikembangkan, untuk mencaritahu asal bahan yang digunakan sebagai membuat bom rakitan. Di mana dibeli atau dipasok, dari mana kita masih cari tahu,” ujar Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.