Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Umi Lolos dari Maut Ketika Rumahnya Roboh oleh Angin Kencang

Kompas.com - 07/01/2016, 03:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Umi (78) merasa sangat bersyukur karena lolos dari maut ketika rumahnya di Dusun Tepis RT 01 RW 01 Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, roboh diterjang angin kencang, Selasa (5/1/2016) malam.

Sebelum kejadian, Umi yang tinggal seorang diri di rumahnya mendengar suara mencurigakan. Malam itu hujan turun sangat lebat disertai angin kencang. 

Ia pun memutuskan keluar rumah. Ia bergegas membawa mukena, lalu pergi ke kediaman cucunya di seberang rumah.

Tidak lama setelah tiba di rumah cucunya, rumah Umi berukuran 10 x 6 meter itu tiba-tiba roboh rata dengan tanah.

"Saat itu mati listrik, tiba-tiba saya dengar suara keras sekali, tapi tidak jelas karena gelap," tutur Umi ketika ditemui pada Rabu (6/1/2016).

Umi baru tahu rumahnya roboh setelah cucunya memberitahu. Mendengar itu, Umi pun pasrah dan tetap bersyukur karena selamat dari musibah.

"Kulo sehat bagas waras, wis seneng rasane. Ora popo, omah iso digawe meneh (Saya sehat, sudah senang rasanya. Tidak masalah, rumah bisa dibangun lagi)," kata Umi.

Salah satu anak Umi, Solikin (44), mengatakan bahwa angin kencang menerjang rumah ibunya hingga menyebabkan kayu penyangga utama rumah patah. Kayu itu menimpa ruang dapur dan merembet ke ruang tamu dan lainnya.

Solikin merasa bersyukur karena ibunya selamat. Ia memperkirakan kerugian yang dialami ibunya mencapai Rp 30 juta. Untuk sementara, Umi tinggal bersama Solikin sampai rumah ibunya itu dibangun kembali.

Selain merobohkan rumah penduduk di sejumlah daerah di Magelang, angin kencang juga merobohkan gudang tembakau di Dusun Sabrangkali, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Pemerintah dan petugas penanganan bencana setempat telah memberikan bantuan kepada korban, berupa bantuan logistik, tikar, maupun pakaian.

Hingga Rabu Sore, puluhan warga dan relawan bergotong-royong membersihkan sisa-sisa material bangunan yang roboh. Mereka juga berusaha merobohkan beberapa bangunan yang membahayakan serta menyelamatkan beberapa perabotan yang masih tersisa, seperti meja, kursi, dan kasur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Sujadi meminta agar warga mewaspadai datangnya bencana pada musim hujan ini. Sebab, beberapa wilayah di Kabupaten Magelang tergolong rawan bencana seperti angin puting beliung dan tanah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com