Pesan Seniman Pembuat Patung Pancoran Sebelum Meninggal

"Kamis kemarin masuk setelah mengeluh sesak napas," ucap putri bungsu Edhie, Sari Prasetya, Selasa (5/1/2016).

Menurut Sari, sejak jauh hari, ayahnya juga meninggalkan sejumlah pesan sebelum wafat, di antaranya pesan untuk dimakamkan di sebelah istrinya di makam seniman Saptohudoyo, Imogiri, Bantul, setelah meninggal dunia.

"Pesan Bapak, anak-anaknya agar menjaga galeri. Bapak juga pesan kalau meninggal minta dimakamkan di sebelah ibu," ujarnya. Sementara itu, staf Humas Jogja Internasional Hospital, Indra Lestari, mengatakan, Edhie meninggal pada Senin malam.

"Benar, kemarin (meninggal) pukul 22.53 WIB. Soal penyakit dan hal-hal medis, kami tidak bisa menyampaikan," ucapnya. (Baca juga: Seniman Pembuat Patung Pancoran Itu Telah Tiada)

Edhie merupakan seniman patung kawakan Indonesia. Dia lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 2 Juli 1932. Seniman yang belajar mematung saat menjadi tawanan KNIL ini telah menghasilkan karya patung yang fenomenal, antara lain Monumen Selamat Datang yang ada di Bundaran Hotel Indonesia, patung Pembebasan Irian Barat yang ada di Lapangan Banteng, dan patung Dirgantara yang ada di Pancoran. (Baca juga: Patung Bundaran HI dan Pancoran, "Masterpiece" yang Ditinggalkan Edhie Soenarso)

Selain sebagai pematung, Edhie juga mengajar menjadi dosen di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.