Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Berlibur ke Pantai Ora, Bupati Maluku Tengah Justru Diusir Warga

Kompas.com - 02/01/2016, 17:57 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Keinginan Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya sambil menikmati keindahan Pantai Ora di Kecamatan Seram Utara harus pupus.

Keinginannya untuk menikmati keindahan pantai nan indah itu tak bisa terwujud lantaran warga setempat menolak keberadaan sang bupati di kawasan wisata tersebut.

“Kejadiannya kemarin. Warga tidak menginginkan kehadiran Bupati disini, jadi saat mau menyeberang dari desa Salemen ke Pantai Ora Bupati langsung dicegat,” kata Y, warga setempat ketika dihubungi dari Ambon, Sabtu (2/1/2016).

Dia mengungkapkan, warga marah dan menolak kehadiran Bupati di kawasan wisata tersebut lantaran Abua dituding telah memperkeruh suasana Desa Salemen dengan cara melantik seoerang raja di desa itu.

Padahal, sebelumnya sudah ada raja adat yang didukung oleh masyarakat desa.

“Karena pak bupati ini menghancurkan tatanan adat dan persaudaraan di desa kami makanya warga marah,” ujarnya.

Warga lainnya, Muhamad mengatakan karena khawatir dengan keselamatan keluarganya, Bupati Abua terpaksa memilih kembali ke Masohi, dan membatalkan rencana liburan di Pantai Ora.

”Setelah diamuk warga, Bupati langsung kembali ke Masohi, saat itu dia juga ditemani raja yang dilantiknya,” katanya.

Dia mengatakan, warga kesal dengan Bupati Abua Tuasikal karena kebijakannya telah merusak tatanan adat di desa tersebut.

”Siapa yang tidak marah, masa desa akami diobok-obok seperti ini,” kecamnya.

Sementara itu, Bupati Abua Tuasikal yang dikonfirmasi Kompas.com enggan menjawab panggilan telepon dan juga membalas pesan singkat terkait masalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com