Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pengendara Sepeda Motor Tewas, Diduga Dianiaya Oknum TNI?

Kompas.com - 02/01/2016, 15:16 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda motor bernama Widodo, warga desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku tewas dengan luka di bagian wajah dan di sekujur tubuhnya, Jumat (1/1/2016) malam.

Pria berusia sekitar 20 tahun ini diduga tewas setelah dihajar seorang oknum anggota TNI di lorong Kawiase di desa tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Widodo yang saat itu bersama seorang temannya mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.

Sepeda motor yang dikendarai Widodo pun menyerempet sebuah mobil anggota TNI tak jauh dari lokasi kejadian.

“Karena marah dan tersinggung diserempet, anggota TNI itu mengejar korban dan memberhentikannya kemudian menghajarnya,” kata salah seorang warga yang tidak mau menyebutkan identitasnya, Sabtu (2/1/2016).

Menurut warga, setelah dihajar babak belur, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun, sayang nyawa korban tidak bisa tertolong karena luka parah yang dideritanya.

“Karena terluka parah dia (Widodo) meninggal dunia, pihak keluarga juga telah membawa jenazah korban untuk diotopsi di RSUD Piru," ujarnya.

Jatuh sendiri 

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Kolonel Muhamad Hasyil Lalhakim kepada Kompas.com mengatakan jika korban tewas karena terjatuh sendiri dari sepeda motornya.

“Korban bersama rekannya saat itu informasinya ngebut sambil ugal-ugalan di jalan mereka lalu menyerempet mobil anggota dan setelah itu terjatuh, jadi bukan dianiaya,” katanya.

Dia mengungkapkan korban dalam keadaan mabuk saat mengendarai sepeda motornya, dia juga membantah jika korban dihajar karena menyerempet mobil TNI.

”Masyarakat disitu juga tahu dia dalam keadaan mabuk. Saat korban terjatuh itu yang nolong dia ke rumah sakit itu Danki di Rindam, jadi sekali lagi bukan digebukin tapi jatuh sendiri,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com