Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihipnotis, Tukar Rp 700 Juta dengan Sekantong Plastik Mi Instan

Kompas.com - 01/01/2016, 21:57 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengalaman buruk dialami YT (64), warga Kelurahan 17 Ilir, Kecamatan IT I, Palembang.

Uang tabungan depositonya yang mencapai ratusan juta hilang seketika setelah ia dihipnotis oleh orang yang tak dikenal.

Kejadian yang dialaminya bermula pada Rabu (30/12/2015), sekitar pukul 10.30 WIB di kawasan Jalan Sayangan, depan Toko Makmur.

Saat kejadian korban YT tengah berbelanja buah di kawasan Pasar 16 Ilir. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang juga tengah berbelanja menghampiri korban dan mengajaknya cerita.

Saat itu mereka pun bercerita seperti orang yang sudah akrab. Bahkan korban dibuat percaya dengan ramalan pelaku bahwa salah seorang anak korban akan segera meninggal dunia.

Nah, untuk menghindari musibahnya, YT kemudian ditawarkan untuk membeli obat. Solusi lain, agar anaknya tidak meninggal, YT juga diminta oleh pelaku untuk sembahyangi uang yang dimilikinya.

Korban YT yang langsung percaya akhirnya menuruti keinginan pelaku. Kemudian YT pulang ke rumahnya untuk mengambil uang tunai Rp 60 juta, sejumlah perhiasan, dan buku tabungan deposito.

Semua hartanya itu diantarkan kepada pelaku yang masih menunggu di kawasan Pasar 16 Ilir.

Saat bertemu untuk yang kedua kali, YT lalu diajak untuk mencairkan deposito tabungannya secara bertahap sampai Rp 700 juta dalam satu hari tersebut.

Korban YT sempat diajak oleh pelaku berkeliling setelah semua uang dicairkan. YT juga diberi sebuah kantong plastik warna hitam.

Setelah pulang, YT baru sadar bahwa semua hartanya telah diberikan kepada pelaku. Kantong plastik yang diberikan kepadanya ternyata berisi mi instan. Ia kemudian melapor ke polisi. 

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede, mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami laporan korban.

"Laporan sudah kita terima dan akan segera kita tindak lanjuti," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com