Selama tiga jam, tidak ada yang bisa memberinya pertolongan karena sulitnya proses evakuasi.
Menurut kesaksian kuli bangunan rumah di perumahan Margorejo Indah Blok C, Surabaya, selama tiga jam terjepit, warga Desa Karang Tengah Pandan Arum, Lumajang, itu hanya bisa menyebut, "Allah... Allah".
Abdul Kholik mengembuskan napas terakhirnya sebelum alat berat yang dipanggil untuk mengevakuasinya datang.
Kapolsek Wonocolo Surabaya, Kompol Yulianto, mengatakan, Kholik datang sendiri dari Lumajang untuk mengantar pasir pesanan pembangun rumah.
Untuk membongkar muatan pasir, truk ban dobel yang dikemudikannya harus masuk ke dalam rumah.
Truk sudah masuk ke dalam rumah, tetapi dia tidak tahu jika satu sisi lantai yang dilewati truk ternyata ambles.
"Saat korban berada di samping truk, tanah ambles, otomatis truk miring ke kiri, sementara korban berada di tengah-tengah ruang antara truk dan tembok," ujarnya.
Sementara itu, para pekerja bangunan yang berada di lokasi saat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, menarik truk yang penuh pasir sangat sulit.
"Mobil derek yang dihubungi juga tidak langsung datang, sampai korban meninggal," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.