Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"11 Tahun Tsunami Berlalu, Tak Mungkin Lupa Rasa Kehilangan Orang Tersayang"

Kompas.com - 26/12/2015, 14:47 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Doa dan zikir mewarnai aktivitas warga di Banda Aceh, Sabtu (26/12/2015). Sejak pagi, warga datang silih berganti ke kuburan massal korban gempa dan tsunami Aceh untuk berdoa pada peringatan 11 tahun musibah gempa dan tsunami.

Suasana haru begitu kental terasa di kompleks pemakaman massal korban gempa dan tsunami yang berlokasi di Ulhe Lheu, Banda Aceh.

Hari ini, sejumlah foto yang menggambarkan suasana peristiwa tsunami pun dipajang di pelataran makam, dan menarik perhatian warga yang datang.

Enni, warga Desa Lamdingin, mengaku tak ingin terus larut dalam duka, tetapi tak mungkin juga bisa melupakan musibah terhebat yang pernah terjadi dalam hidupnya tersebut.

"Sudah 11 tahun, tidak mungkin kami terus berduka, kami masih diberi kesempatan berusaha oleh Tuhan. Namun, tak mungkin juga melupakan bagaimana kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, yang menjadi bagian dari hidup kami. Untuk itu, saya berdoa di makam massal ini," ujar Enni, Sabtu.

Tampak, Gubernur Zaini Abdullah dan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin ikut melakukan zikir dan berziarah di makam massal Ulhe Lheu, Banda Aceh. Ada juga Wali Kota Bogor Arya yang hadir pada kegiatan tersebut.

Daspriani Y Zamzami / Kompas.com Gubernur Aceh Zaini Abdullah didampingi Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dan Walikota Bogor Bima Arya melakukan tabur bunga pada peringatan 11 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh di Komplek Pemakaman Massal Ulhe Lheu Banda Aceh, Sabtu (26/12/2015)
Illiza mengatakan, pengalaman 11 tahun bencana yang meluluhlantakkan Kota Banda Aceh hendaknya harus terus dijadikan pelajaran oleh semua masyarakat.

"Tidak hanya harus menjadi masyarakat yang tangguh dan mampu hidup damai dengan bencana, tetapi juga harus menjadi masyarakat yang taat beragama dan menjalani hidup dan kehidupan sesuai dengan syariat Islam," kata Illiza.

Jurnalis gelar doa bersama

Sementara itu, puluhan jurnalis dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik, yang bekerja di Banda Aceh dan Aceh Besar, juga menggelar doa bersama untuk mengenang para jurnalis yang meninggal dunia saat gempa dan tsunami melanda Aceh pada tahun 2004 lalu.

Kegiatan yang bertemakan "11 Tahun Tsunami, Jurnalis Aceh Mengenang Sahabat Doa Tak Putus dari Kami" tersebut dilaksanakan di warung kopi Sekber Jurnalis di bilangan Jalan STA Mahmudsyah.

Selain berdoa dan berzikir, kegiatan renungan itu juga diisi pembacaan puisi dan testimoni mengenang sahabat oleh beberapa jurnalis senior, sekaligus pemberian santunan bagi anak yatim piatu keluarga jurnalis yang menjadi korban musibah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com