Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kopilot T-50i: Saya Lihat Kepulan Asap dalam Perjalanan ke Adisutjipto

Kompas.com - 20/12/2015, 20:32 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Isak tangis keluarga mengiringi kedatangan jenazah Kapten Dwi Cahyadi di rumah duka di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.

Rasa kehilangan itu pun tak bisa disembunyikan dari wajah Bonirah, ibu angkat Kapten Dwi Cahyadi.

Bonirah menuturkan, Dwi Cahyadi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia anak yang penurut, tekun, rajin, serta pintar.

"Saya bertemu terakhir kemarin, setelah terbang," ucap Bonirah saat ditemui di rumah duka, Minggu (20/12/2015).

Bonirah menceritakan, ibu kandung Dwi Cahyadi meninggal saat ia masih kecil.

Putra keduanya ini sejak kecil suka sekali menggambar pesawat. Namun, ia melanjutkan, Dwi Cahyadi tidak pernah bercerita kepadanya soal cita-citanya.

"Dia tidak cerita, tetapi sejak kecil dia itu suka sekali menggambar pesawat," kenangnya.

Menurut Bonirah, saat kejadian, ia dalam perjalanan menuju Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Di tengah perjalanan, dia melihat ada kepulan asap dari arah Lanud Adi Sutjipto.

"Kemarin sudah terbang, hari ini lagi. Saya memang ingin melihat. Di perjalanan belum sampai lanud, saya lihat ada kepulan asap itu," kata Bonirah.

Dia menyampaikan, pada Minggu itu, dia rencananya akan bertemu dengan putra kesayangannya tersebut.

Sementara itu, Eddy Cahyono, kakak Dwi Cahyadi, menambahkan, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara.

"Besok pukul 10.00. Permintaan istri dan dinas, dimakamkan di TMP," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com