Dia mengatakan, kerusuhan yang berawal pada pukul 15.30 tersebut berawal ketika beberapa orang anggota ormas Laskar Bali dan Baladika menjenguk rekan mereka.
"Ada enam orang dari ormas Laskar Bali membesuk. Pada waktu yang sama di pintu masuk ada orang dari Baladika yang juga ingin membesuk," kata Sunarto, Jumat (18/12/2015).
"Yang ada di dalam (anggota Laskar Bali) mau keluar, tapi segan dengan yang ada di luar (anggota Baladika). Akhirnya yang di dalam kembali masuk aula," tambahnya.
Anggota Baladika yang berada di luar lapas, lanjut Sunarto, juga segan masuk karena ada anggota Laskar Bali.
Akhirnya, Putu Sumariana alias Robot (korban tewas) keluar mengambil titipan dari beberapa yang ingin membesuk tersebut.
Saat menuju keluar Robot bertemu dengan narapidana lain bernama Wayan Slamet. Tiba-tiba, Robot dikepung teman-teman teman Wayan Slamet.
Pengepungan itu berlangsung selama beberapa menit yang berujung tersungkurnya Robot dan Wayan Permana.
"Kami tidak tahu siapa yang menusuk korban. Pokoknya setelah dikepung , korban langsung tersungkur," ujar Kalapas.
Wayan Slamet adalah narapidana baru dalam kasus pembunuhan manajer Royal Place Karaoke dan Spa, Denpasar.
Dia adalah anggota ormas Laskar Bali dan manager Royal Karaoke yang tewas dibunuh adalah keluarga besar Baladika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.