Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Hari 5 Orang Meninggal, Dongkrak Angka Golput di Kabupaten Semarang

Kompas.com - 16/12/2015, 22:06 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - KPU Kabupaten Semarang mencatat selama masa pemeliharaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga menjelang masa pencoblosan, rata-rata lima warga meninggal dunia setiap hari.

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan angka golput pada Pilkada 9 Desember lalu mencapai 30 persen.

"Faktor (golput) tidak hanya enggan. Sejak daftar pemilih tetap (DPT) ditetapkan Oktober lalu, warga yang meninggal dunia banyak. Tiap hari ada lima orang," kata Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan, Rabu (16/12/2015).

Jumlah total pemilih dalam pilkada Kabupaten Semarang ini mencapai 743.898 pemilih. Mereka yang menggunakan hak pilihnya mencapai 520.450 pemilih.

Menurut Guntur, selain faktor banyaknya warga yang meninggal dunia sehingga mengurangi partisipasi, KPU juga menemukan fenomena pemilih yang bingung menentukan pilihan.

"Surat suara rusak juga cukup banyak. Mereka ini terlalu adil, nomor satu dan dua dicoblos semua," ungkap Guntur.  

"Meski demikian, partisipasi Pilkada ini lebih tinggi daripada Pileg tahun 2010 lalu yang hanya 66%," imbuhnya.

Pasca-rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten ini, KPU akan menetapkan calon terpilih pada 21 Desember 2015 mendatang.

"Insya Allah penetapan calon terpilih tanggal 21 atau tangal 22 (Desember) jika tidak ada gugatan selama 3x24 jam," pungkasnya.

Berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Semarang menunjukkan pasangan nomor urut satu Mundjirin-Ngesti Nugraha (Mukti), meraih 316.420 suara atau 65 persen.

Sedagkan, pasangan nomor urut dua, Nurjatmiko-Mas'ud Ridwan meraih 170.928 suara atau 35 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com