Banjir Landa Aceh Singkil, Warga Pilih Bertahan di Rumah

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Lima kecamatan terdampak banjir yang melanda Kabupaten Aceh Singkil. Ketinggian air mencapai tinggi pinggang orang dewasa.

Meski demikian warga memilih tetap bertahan di rumah mereka, padahal posko pengungsian sudah disediakan tim penanggulangan bencana.

Banjir juga diperparah dengan kondisi pasang air laut pada pagi dan malam hari.

“Kalau pagi dan malam hari airnya jadi lebih tinggi karena pasang laut, jadi kami harus menunggu air surut sedikit baru bisa keluar rumah,” ujar Irwansyah, warga Ujung Bawang, Kecamatan Singkil.

Irwansyah menambahkan, dia tidak ingin tinggal di posko pengungsian, karena dia sudah membuat para-para atau lantai kayu yang lebih tinggi sebagai tempat perlindungan.

“Jadi barang-barangnya kita taruh diatas para-para, karena sudah biasa banjir di sini,” ujar Irwansyah, Selasa (15/12/2015).

Adapun kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Singkil, Kecamatan Suro, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah dan Kecamatan Singkohor.

Selain itu, akibat banjir ini jalan provinsi yang merupakan akses ke ibu kota kabupaten dan jalan kecamatan tidak bisa dilalui kendaran kecil, akibat tingginya air dan arus air yang deras.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil, Sulaiman mengatakan, pihaknya sudah mendirikan posko bantuan dan pengungsian bagi warga.

Namun, warga banyak yang memilih untuk tetap bertahan di rumah mereka. Warga beralsan mereka sudah meninggikan sebagian lantai rumah untuk bertahan dari banjir.

“Kita juga sudah membuka dapur umum, silakan warga yang memang tidak bisa menetap di rumahnya boleh menginap di tenda pengungsian, sampai air kembali surut, dan kami sudah mencatat ada 24.000 jiwa terdampak banjir di lima kecamatan,” papar Sulaiman.

Tidak hanya Kabupaten Aceh Singkil, sejumlah kabupaten di kawasan barat dan selatan Aceh juga dilanda banjir yaitu Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat.