Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Panwaslu Malang Saat Buntuti Kades yang Diduga Main Politik Uang

Kompas.com - 10/12/2015, 20:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menengarai salah satu kepala desa di Kecamatan Tajinan, terlibat politik uang demi memenangkan salah satu pasangan calon.

"Betul, kami mendapatkan informasi kuat soal ada kepala desa yang berasal dari partai politik," ujar Ketua Panwaslu Kabupaten Malang Muhammad Wahyudi saat ditemui Kompas.com, Kamis (10/12/2015).

Di tengah masa tenang, anggota Panwaslu kembali mendapatkan informasi bahwa sang kepala desa hendak membagi-bagikan uang ke warganya untuk memenangkan salah satu pasangan calon kepala daerah yang disokong parpol yang sama dengan dirinya.

"Ada wacana kuat di masyarakat, katanya dia (kepala desa) mau bagi-bagi uang, fresh money agar warga memilih salah satu kandidat. Tim kami langsung mengikuti, ke manapun dia pergi," tutur Wahyudi.

Bahkan, tidak jarang aksi membuntuti sang kepala desa berlangsung hingga tengah malam atau dini hari.

Namun, aksi membuntuti itu pun ketahuan oleh sang kepala desa. Sehingga, sampai pada akhir pembuntutan, tidak ada uang yang keluar dari kantongnya.

Wahyudi mengakui bahwa meskipun Pilkada di Kabupaten Malang terbilang berjalan aman dan lancar. Namun, warna friksi antarkekuatan politik dan politik uang pada rangkaian Pilkada itu sendiri masih sangat kental.

"Ini terus terang saja, kita dan masyarakat itu sama-sama tahu dia begitu. Tapi jujur kita itu sulit membuktikan materilnya. Jadi ya mau bagaimana," ujar Wahyudi.

Pada akhirnya, Panwaslu, KPU beserta aparat keamanan setempat hanya bisa melakukan upaya pencegahan.

Pihaknya sangat menjaga agar kecurangan tidak terjadi dalam Pilkada serentak di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com