Akibat seringnya pemadaman bergilir di wilayah perbatasan, beberapa agenda tahapan pelaksanaan pilkada terganggu.
Ketua KPU Nunukan Dewi Sari Bahtiar mengatakan, pihaknya akan mendemo PLN jika menjelang pelaksanaan pilkada listrik masih sering padam.
“Ini menjelang pemilu, jangan sampai PLN menghambat tahapan pemilu,” ujarnya, Sabtu (5/12/2015).
Seringnya pemadaman bergilir oleh PLN, menurut Dewi, mengganggu kegiatan pendistribusian serta penyortiran surat suara serta formulir Pilkada 2015 yang sedang berlangsung saat ini.
Jika hingga pelaksaan pilkada masih sering terjadi pemadaman bergilir, dipastikan akan menganggu jalannya pelaksanan Pilkada 2015.
”Karena formulir C1 itu akan langsung di-scan dikirim ke Jakarta. Kalau tidak dilaksanakan akan dikira memanipulasi data,” ujar Dewi.
Dewi mengaku telah melayangkan surat resmi kepada PLN terkait seringnya mati lampu. Namun, meski telah bersurat Dewi mengaku tidak ada perubahan terkait jam pemadaman listrik.
Dewi mengatakan KPU tidak ada anggaran untuk pembelian BBM dalam pelaksanaan Pilkada 2015.
“Pakai genset otomatis menambah biaya, padahal tidak ada alokasi untuk bbm (bahan bakar) genset,” ujar Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.