Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Parpol Usung Dua Pasangan Calon, Mahasiswa Turun ke Jalan

Kompas.com - 05/12/2015, 07:00 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

HUMBAHAS, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Humbang Hasundutan (AMPH), melakukan aksi unjuk rasa ke kantor KPU Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (4/12/1015).

Dalam orasinya, mahasiswa mendesak pihak KPU setempat agar memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang keabsahan Pilkada di daerah itu.

Mahasiswa mengatakan, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 Tahun 2015, pasal 6 ayat 1 dinyatakan, bahwa partai politik atau gabungan partai politik hanya dapat mendaftarkan satu pasangan calon gubernur, bupati dan wali kota.

“Di Pilkada Humbahas, KPU Humbahas telah menetapkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang didaftarkan oleh satu partai,"  kata Perjuangan, salah seorang mahasiswa yang menjadi orator.

"Padahal, hal itu sudah menciderai demokrasi sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015. Tolong ini dijelaskan,” kata dia.

Selain itu, Perjuangan juga mendesak KPUD Humbahas agar benar-benar menyelenggarakan pilkada yang bebas dari praktik politik uang.

Sebab, menurut Perjuangan, menjelang pilkada, sudah banyak pihak yang hendak merusak pesta demokrasi dengan uang yang mereka miliki.

“Kami mendesak KPU dan Panwaslih Humbahas agar benar-benar melaksanakan dan mengawasi Pilkada Humbahas yang jujur, adil dan bebas dari praktik politik uang,” tandas dia.

Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Kabupaten Humbahas, Ramses Simamora mengaku hanya bisa mengakomodasi putusan PT TUN.

“Pasangan Harri Marbun-Momento Sihombing dan Palbet Siboro-Henri Sihombing sama-sama mendaftar dari Partai Golkar. Tapi, dengan adanya putusan PT TUN dan Panwaslih itu, KPU Humbahas tidak berwenang untuk menganalisa putusan itu," kata dia.

"KPU Humbahas setelah melakukan kordinasi ke KPU Sumut dan KPU pusat, akhirnya memutuskan untuk menetapkan keduanya ikut di Pilkada Humbahas,” ungkap Ramses lagi.

Terkait pengawasan politik uang di Pilkada, Ramses meminta, agar kalangan mahasiswa di daerah itu turut serta untuk melakukan pengawasan.

“Laporkan segera ke Panwaslih jika ada menemukan praktik politik uang yang dilakukan tim sukses ataupun para calon bupati dan wakil bupati untuk meraup suara. Saya mengajak mahasiswa turut berperan aktif dalam hal itu,” kata dia.

Sebelumnya, aliansi mahasiswa yang memakai jubah hitam itu turut melakukan aksi sama di Kantor Panwaslih Kabupaten Humbahas, di jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong, Desa Sosorgonting, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com