Pembakaran Rumah Dinas Kapolsek Asologaima Tak Terkait OPM

Menurut Semmy, berdasarkan hasil pertemuan dengan tokoh masyarakat Distrik Asologaima, seluruh tokoh menyatakan kekecewaannya dengan kejadian itu, dan mendukung pengungkapan pelaku pembakaran.

Bahkan para tokoh masyarakat siap untuk membantu mencari pelaku pembakaran.

Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan internal personil Polsek Asologaima, Aiptu Zabur Esomar bersama bawahannya mengakui ada permasalahan dengan warga. Namun pengakuan itu masih perlu dibuktikan.

“Saya tegaskan ini tidak ada kaitan dengan kegiatan kelompok berseberangan 1 Desember. Saya menduga pembakaran terkait persoalan Kapolsek dan bawahannya dalam dinasnya sehari-hari yang menjadi pemicu pembakaran rumah dinas Kapolsek,” ungkap Semmy kepada wartawan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (3/12/2015).

Alasan lain yang memperkuat dugaan itu, menurut Semmy adalah target pembakaran yang justru memilih rumah dinas Kapolsek dan bukan Markas Polsek yang merupakan simbol negara.

Selain itu, ia juga mengaku heran dengan berkurangnya personil di Polsek Asologaima, yang seharusnya 20 personil, namun saat kejadian hanya ada enam personil di tempat.

“Masalahnya dalam kejadian ini, pelaku justru memanfaatkan momentum 1 Desember untuk menutupi perbuatannya," kata dia.

"Saat ini kami masih mendalami dugaan masalah yang melibatkan personil Polsek dengan warga sekitar dan berkurangnya jumlah personil saat kejadian sementara belum ada penarikan pasukan pengamanan 1 Desember,” ungkap Semmy lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah dinas Kapolsek Asologaima dibakar orang tak dikenal, Rabu (2/12/2015) dini hari sekitar pukul 01.15 WIT.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun seluruh bangunan rumah hangus terbakar termasuk dua pucuk senjata laras panjang jenis SS1 V2 dan Mouser serta dua boks amunisi cadangan.