Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta: Video Pertemuan dengan Rizieq Itu Tahun 2009

Kompas.com - 03/12/2015, 15:24 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Rekaman video pertemuan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Habib Rizieq menyebar di media sosial. Dedi membantah bahwa video itu direkam baru-baru ini setelah polemik salam "Sampurasun" mengemuka.

Dedi mengaku, pertemuan itu terjadi namun pada tahun 2009.

"Pertemuan itu dulu tahun 2009 waktu isu patung pertama. Kalau sekarang belum pernah bertemu lagi. Saya tidak tahun siapa yang mengunggah, yang pasti bukan saya," ujar Dedi, Kamis (3/12/2015).

Pada tahun 2009, Rizieq memberi ceramah di Kampung Cipicung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Waktu itu, panitia acara juga mengundang Dedi.

Dalam pertemuan tersebut, Rizieq menasehati Dedi agar tidak memasang patung di Purwakarta. Karena saat itu Dedi membangun beberapa patung.

"Saya dinasehati soal patung. Lalu saya balik bertanya, kenapa hanya mempermasalahkan Purwakarta?" imbuhnya.

Karena Kalau berbicara soal patung, daerah lain lebih banyak. Sebut saja Bima, Cirebon, bahkan Jakarta yang patungnya lebih banyak dan besar-besar dibanding Purwakarta.

Menanggapi itu, Rizieq berkata, Jakarta sulit. Patung di Jakarta baru bisa dibongkar kalau gubernurnya orang FPI.

Dedi mengungkapkan, pada tahun 2009 tersebut, sekelompok warga Purwakarta dan orang-orang luar Purwakarta membongkar patung-patung di Purwakarta. Di antaranya patung Bima, Semar, Darmakusuma, Nakula dan Sadewa. Mengenai gugatan yang tengah dihadapinya, Dedi menanggapinya dengan santai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com