Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus Politik Uang Saat Pencoblosan Versi Risma

Kompas.com - 02/12/2015, 19:42 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wali kota petahana Surabaya, Tri Rismaharini, mendengar laporan dua modus politik uang di hari pencoblosan pilwali Surabaya, 9 Desember mendatang.

Dia meminta masyarakat Surabaya untuk waspada, karena politik uang tidak baik untuk kehidupan berdemokrasi.

Risma menambahkan, modus politik uang itu berbeda untuk pemilih perempuan dan laki-laki. Untuk perempuan, mereka diminta tidak datang ke TPS.

"Mereka akan bilang, meskipun tidak dipilih, Bu Risma pasti akan menang," kata Risma.

Mereka yang bersedia tidak datang ke TPS dan berhasil dibujuk, akan diberi kompensasi sebesar Rp 50.000 per orang.

Sementara untuk pemilih dari kaum lelaki, kata Risma, mereka diminta memotret surat suara yang dicoblosnya.

"Hasil jepretan akan diganti dengan uang. Tentunya hasil foto itu jika terbukti dia mencoblos calon tertentu," jelas Risma.

Karena itu, Risma mengingatkan warga Surabaya agar berhati-hati dan waspada kepada pelaku politik uang yang bergentayangan saat pemungutan suara digelar.

"Masak masa depan Surabaya dihargai uang segitu saja," kata calon wali kota yang diusung PDIP ini.

Selain itu, Risma juga mengingatkan agar tidak menerima sumbangan sembako dengan bungkus berlogo Risma-Whisnu atau pasangan lainnya. Karena itu bisa jadi adalah jebakan untuk menjatuhkan calon lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com