Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kosmos Makabori yang Bunuh Mayor John De Fretes?

Kompas.com - 02/12/2015, 00:05 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Papua mengejar pelaku pembunuhan Perwira TNI di Kampung Namunaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Perwira Penghubung Kabupaten Mamberamo Raya untuk Kodim 1712 Sarmi, Mayor Inf John De Fretes tewas dibunuh sekelompok orang yang diduga kelompok TPN-OPM pimpinan Kosmos Makabori.

Pembunuhan terjadi di Kampung Namunaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Senin (30/11/2015) kemarin.

Dalam kejadian itu, dua prajurit TNI yang mendampingi John, Kopda Affan dan Kopda Simon berhasil meloloskan diri setelah sempat diserang oleh kawanan kelompok kriminal bersenjata.

Kepala Bidang Humas, Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan kini sudah dibentuk tim yang dipimpin langsung Kepala Polres Mamberamo Raya, AKBP Terry Levy.

Menurut Patrige, dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya tidak mengirim pasukan tambahan dan menyerahkan sepenuhnya operasi pengejaran kepada Polres Mamberamo Raya yang akan berkoordinasi dengan TNI di Mamberamo Raya.

Hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi-saksi, menurut Patrige, pihaknya sudah mengidentifikasi pelaku penyerangan adalah kelompok kriminal bersenjata pimpinan Kosmos Makabori yang berkeliaran di wilayah itu.

“Dari keterangan warga kampung, pelaku dari kelompok pimpinan Kosmos, di mana sebagian anggotanya berasal dari wilayah pegunungan," kata Patrige saat ditemui di Mapolda Papua, Selasa (1/12/2015).

"Warga kampung bahkan meminta aparat untuk segera menangkap pelaku, karena mereka khawatir ikut menjadi sasaran penyerangan kelompok itu,” ungkap Patrige lagi.

Patrige menjelaskan, Kosmos Makabori adalah pimpinan kelompok kriminal bersenjata yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mamberamo Raya.

Nama Kosmos mencuat saat mengklaim diri sebagai bagian dari TPN-OPM di wilayah Mamberamo Raya.

Bersama Decky Imbiri dan Alex Makabori, Kosmos dan puluhan pengikutnya sempat melakukan aksi pendudukan Bandara Perintis Kampung Kapeso, Distrik Mamberamo Ilir, 13 Mei 2009 lalu.

Aksi pendudukan bandara sempat berlangsung sebulan, sebelum akhirnya dibubarkan oleh Tim Khusus Polda Papua yang dipimpin Kapolda Papua saat itu, Irjen Pol FX Bagus Ekodanto.

Bersama sejumlah pengikutnya, Kosmos berhasil meloloskan diri dan bersembunyi dari kejaran aparat.

Setelah namanya sempat menghilang, Kosmos kembali melakukan aksi kriminal yang belakangan diketahui telah merekrut sejumlah warga asal pegunungan untuk bergabung dalam kelompoknya.

“Belum diketahui pasti, asal dari pengikut Kosmos asal pegunungan itu. Namun diduga kuat, mereka merupakan pecahan anggota kelompok bersenjata dari wilayah pegunungan Papua,” ungkap Patrige.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com