Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tahukah Mereka Mayor John De Fretes adalah Hamba Tuhan?"

Kompas.com - 01/12/2015, 23:39 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Sejumlah tokoh agama menyesalkan insiden penembakan yang menewaskan Mayor Inf John De Fretes, Perwira Penghubung Kabupaten Mamberamo Raya untuk Kodim 1712 Sarmi.

Penembakan terjadi di Kampung Namunaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Senin (30/11/2015) kemarin.

John De Fretes, perwira TNI lulusan Fakultas Teologia, selain melaksanakan tugasnya sebagai anggota TNI, ia juga berprofesi sebagai pendeta.

Namun malang, dia justru tewas dibunuh di kampung tempat di mana dia pernah melakukan pelayanan rohani.

Menanggapi kejadian itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Provinsi Papua, Pendeta Lipius Biniluk menyatakan duka cita mendalam menyusul terbunuhnya John De Fretes di Mamberamo Raya.

Ia pun berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari. Namun secara pribadi, Lipius mengaku heran dengan kejadian itu, karena selama ini belum pernah terjadi seorang pendeta dibunuh oleh warga di Papua.

“Yang menjadi pertanyaan pribadi untuk saya, siapa yang melakukan pembunuhan dan apakah mereka tahu dia (John De Fretes) adalah hamba Tuhan?” ungkap Lipius saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (1/12/2015).

Dia pun menyerukan kepada umat beragama di Papua untuk menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan alasan apapun. Sebab segala bentuk kekerasan apalagi penghilangan nyawa manusia tidak akan menyelesaikan masalah.

“Kalau mau menyelesaikan masalah, duduk bersama di meja bundar dan berdiskusi mencari solusi. Kalau begini terus, korban demi korban akan terus berjatuhan, akhirnya Tuhan tidak senang karena korban nyawa. Karena yang punya nyawa itu Tuhan,” ungkap pendeta yang pernah menjadi Ketua Sinode GIDI ini.

Hal yang sama diungkapkan rohaniawan Katolik, Pastor Neles Tebay yang menyesalkan kembali terjadinya korban jiwa akibat tindakan kekerasan di Papua.

Menurut Neles, dalam kasus ini ia menduga warga yang melakukan pembunuhan bukan melihat John sebagai seorang pendeta, namun sebagai aparat negara.

“Warga melihat John sebagai musuh mereka, sehingga mereka nekat untuk membunuh. Ini berarti masih ada masalah antara warga dengan aparat pemerintah,” ungkap Neles yang juga menjabat Ketua Jaringan Damai Papua.

Neles pun berharap agar Pemerintah segera mengambil sikap untuk menghentikan masih banyaknya kekerasan yang berujung jatuhnya korban jiwa di Papua.

“Kami berharap dengan mempertemukan pihak-pihak yang berseberangan, akan ada solusi sehingga kasus kekerasan yang berujung korban jiwa tidak terus berulang,” tegas Neles. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com