Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sunarti, Relawan AIDS yang Pernah Dikira PSK

Kompas.com - 01/12/2015, 20:41 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Namanya Sunarti. Ibu beranak tiga asal Kendal, Jawa Tengah, ini sepertinya tak mengenal lelah.

Pada pagi hari, seusai bangun tidur, Sunarti langsung menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya.

Setelah itu, perempuan kelahiran 1976 tersebut kemudian berangkat kerja di salah satu stasiun radio swasta di Kota Kendal.

Narti, begitu ia disapa, memang berprofesi sebagai penyiar radio. Selain bekerja sebagai penyiar radio, perempuan bertubuh subur itu juga seorang relawan HIV/AIDS.

Ia bergabung dengan LSM Graha Mitra.

"Sore hari, selesai siaran, saya menyempatkan diri ke lokalisasi Gambirlangu, Kaliwungu, hanya sekadar bertemu dengan beberapa PSK untuk mengingatkan agar jangan lupa menyarankan pelanggan untuk menggunakan kondom," kata Narti, Selasa (1/12/2015).

Narti mengaku tidak merasa risih meski hampir setiap hari keluar masuk lokasi prostitusi yang berada di perbatasan Kota Kendal dan Semarang itu.

Namun, tak sedikit yang mengira bahwa dia adalah salah satu penghuni Gambirlangu. Bahkan, pernah juga ada yang mengajaknya untuk berkencan.

"Saya hanya tertawa saja. Saya tidak marah sebab saya yakin kalau lelaki itu iseng. Penampilan saya kan lain dengan para penghuni. Lha wong saya berjilbab," kata lulusan Madrasah Aliyah Negeri Kendal itu.

Narti bercerita, menjadi relawan HIV/AIDS merupakan kegiatan yang cukup berat tetapi menyenangkan.

Dikatakan berat karena dia sering menerima pandangan miring dari banyak orang, termasuk dari para tetangga.

Ia mengaku, pada masa awal menjadi relawan, dia nyaris frustrasi dan hampir mengundurkan diri. Namun, sang suami, Kelana, terus memberi motivasi sehingga Narti bisa bertahan hingga kini.

"Suami sangat mendukung dengan kegiatan saya ini. Sebab, ini adalah kegiatan positif yang memang harus dilakukan," kata istri seorang penyair Kendal tersebut.

Sunarti memang baru setahun lebih menjadi relawan HIV/AIDS bersama LSM Graha Mitra.

Namun, sebelumnya, bersama suami, dia sudah aktif melakukan penyuluhan-penyuluhan bahaya seks bebas, baik itu lewat pentas kesenian baca puisi maupun teater atau lewat pesan ketika sedang bersiaran.

"Kami tergabung juga dalam Forum Media Trafisional (FK-MTERA), yang sering pentas teater atau ketoprak, yang lakonnya tentang bahaya narkoba, seks bebas, dan sebagainya," ujarnya.

Lalu, bagaimana dengan HIV/AIDS yang sudah mulai banyak menyerang masyarakat Kabupaten Kendal?

Menurut Sunarti, sesuai data yang dimiliki Graha Mitra, hingga September tahun ini, sebanyak 500 orang terjangkit virus HIV/AIDS.

Hal itu sangat mengkhawatirkan. Sebab, Kabupaten Kendal, yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota saja sudah banyak warganya yang mengidap HIV.

"Yang meninggal dunia sudah 139 orang. Kasihan mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com