Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Temui Warga, Perwira TNI Ditembak hingga Tewas di Mamberamo

Kompas.com - 01/12/2015, 16:19 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Jenazah Perwira Penghubung Kodim 1712 Sarmi Mayor Inf John De Fretes dikirim ke kampung halamannya di Magelang, Jawa Tengah, dengan pesawat Sriwijaya Air dari Bandara Sentani.

Sebelumnya, jenazah diantar melalui upacara pelepasan di Mako Yonif 751 Raider Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (1/12/2015).

Mayor Inf John De Fretes meninggal dunia setelah dia dan dua anak buahnya diserang sekelompok orang tak dikenal di Kampung Namunaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Senin (30/11/2015) kemarin.

Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Himsa Siburian mengatakan, saat itu John bersama anak buahnya hendak menemui warga di Kampung Namunaweja menyusul informasi kelompok TPN-OPM pimpinan Cosmos Makabori yang berusaha memengaruhi warga setempat.

Namun, setiba di lokasi, menurut Himsa, John bersama dua anak buahnya, Kopral Dua Affan dan Kopral Dua Simon Sopacua, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang membawa senjata tajam.

"John yang juga seorang pendeta berusaha berbicara kepada massa, tetapi tak dihiraukan massa yang langsung menyerang mereka. Setelah menganiaya John, salah seorang dari massa mengambil pistol FN 46 milik korban dan menembak korban," kata Himsa.

Himsa mengatakan, dua prajurit TNI berhasil menyelamatkan diri. Kopda Affan yang terkena panah di lengan kiri berhasil terjun ke sungai, sementara Kopda Simon berhasil lolos setelah bersembunyi di semak-semak dan lari ke Kampung Kasonaweja untuk melaporkan kejadian ini.

"Kami sangat menyayangkan tindakan kelompok kriminal ini yang sudah sangat tidak manusiawi. Saat menemui warga, John sudah mengaku bahwa ia adalah pendeta, tetapi tetap dianiaya dan dibunuh," kata Himsa.

Pasca-kejadian ini, Himsa mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata yang sudah bertindak tidak manusiawi tersebut. Namun, untuk pengejaran itu, ia tidak akan melakukan penambahan pasukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com