Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2015, 21:53 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — NAP (12), warga Medan Marelan, yang menghilang sejak tiga hari lalu ternyata disekap di sebuah hotel kelas melati di kawasan Simpang Pemda, Medan Selayang.

Selama disekap, NAP diperkosa berkali-kali oleh Dedi (40), warga Jalan Bawal, Titi Papan, Medan Labuhan.

Orangtua korban yang bingung mencari NAP akhirnya menemukan korban berkat bantuan teman-teman anaknya.

Kebetulan seorang teman korban melihat bocah terakhir kali pergi bersama Dedi.

Menurut saksi, saat itu mereka sedang bermain di sekitar rumah NAP. Pelaku datang dan berpura-pura menanyakan alamat rumah seseorang.

NAP kemudian diajak naik sepeda motor dengan alasan untuk menunjukkan alamat rumah yang dicari. Sejak itulah, NAP menghilang.

Sementara itu, orangtua korban kepada wartawan di kantor polisi mengatakan, selain ada laporan dari teman-teman korban, NAP juga menghubungi keluarga dan mengaku diculik orang tidak dikenal. "Tahu dari kawannya. Kami juga yang menangkap pelaku," kata salah satu keluarga korban yang tak ingin disebutkan identitasnya, Senin (30/11/2015).

Dia melanjutkan, setelah membonceng NAP, pelaku mengarahkan sepeda motornya menuju Kota Medan dengan alasan jalan-jalan serta berjanji akan memberi uang.

NAP menuruti ajakan itu. Setelah berkeliling Kota Medan, Dedi lalu masuk ke sebuah hotel di kawasan Simpang Pemda Medan.

Di sanalah, Dedi memerkosa NAP berulang kali selama tiga hari.

Kanit Reskrim Polsekta Delitua Iptu Jonathan membenarkan peristiwa ini.

"Pelakunya sudah kita tangkap atas kerja sama pihak keluarga dan kepolisian. Tersangka kita amankan dan dalam proses penyidikan," ujar Jonathan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com