Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Temanggung Belum Mampu Manfaatkan Limbah Serbuk Gergaji

Kompas.com - 30/11/2015, 21:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Banyaknya perusahaan pengolahan kayu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menghasilkan tumpukan limbah serbuk gergaji.

Sayangnya, masyarakat setempat belum dapat memanfaatkan limbah serbuk gergaji tersebut dengan baik.

Berdasarkan data Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta menyebutkan terdapat sekitar 124 industri pengolahan kayu di Temanggung, antara lain di Kecamatan Pringsurat, Kedu dan Kranggan.

"Industri pengolahan kayu itu menghasilkan sedikitnya 200 ton limbah serbuk gergaji per hari," kata Kepala BBLM Yogyakarta, Herwanto Supangat.

Hal tersebut disampaikan Herwanto dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Masyarakat melalui Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Senin (30/11/2015).

Menurut Herwanto, sejauh ini upaya mengolahan limbah tersebut belum optimal dan belum memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

Pengolahan limbah serbuk gergaji baru sebatas sebagai pelet kayu, media tanam, dan beberapa produk lainnya.

"Padahal limbah ini bisa sebagai sumber energi alternatif berupa bio ethanol, bahan briket untuk bahan bakar, pelet kayu, media tanam atau horta, dan masih banyak lagi manfaat," ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya menyambut baik bantuan alat pengolahan limbah serbuk gergaji dari komisi V DPRD RI untuk masyarakat Temanggung.

"Harapan kami alat tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknnya supaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Sujadi menjelaskan, bantuan alat pengolahan limbah serbuk kayu merupakan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Setidaknya tiga alat diberikan kepada kelompok masyarakat di Desa Candimulyo, Soropadan dan Nguwet.

"Bantuan ini dimaksudkan agar dapat membantu kegiatan masyarakat dalam pengolahan limbah serbuk gergaji dan meningkatkan pendapatan mereka," kata Sujadi.

Selain memberikan bantuan alat, Komisi V DPR juga memberikan bimbingan teknis, pembinaan kawasan wisata situs Liyangan, pengembangan taman bekas pasar sapi dan lain-lain.

Bupati Temanggung Bambang Sukarno menyatakan, telah mengeluarkan kebijakan larangan pendirian industri kayu untuk mengurangi dampak limbah serbuk gergaji.

Industri pengolahan kayu hanya boleh didirikan di Kecamatan Soropanan dan Kranggan yang memang sudah menjadi kawasan industri.

"Di luar wilayah itu, sudah tidak diizinkan lagi," kata Bambang.

Pamungkas Adi Nugroho, warga Soropadan, mengaku senang mendapat bantuan alat untuk membantu menambah produk hasil olahan limbah serbuk gergaji yang selama ini dihasilkan warga.

Hanya saja, ia meminta agar alat tersebut lebih disempurnakan menjadi lebih ringan, efisien dan harganya lebih murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com