Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Nanas yang Mampu Bersaing di Pasar Internasional

Kompas.com - 29/11/2015, 16:27 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang masuk dalam peringkat 20 besar di dunia sebagai produsen tujuh jenis buah.

Ketujuh jenis buah tersebut adalah alpukat, pisang, pepaya, nanas, jeruk jenis orange (jeruk siam), semangka, serta gabungan mangga, manggis, dan jambu biji.

Akan tetapi, dari tujuh jenis buah tersebut, hanya nanas olahan yang mampu bersaing dalam pasar internasional. (Baca: Jokowi: Indonesia Sangat Tergantung Buah Impor)

Nanas biasa diolah dalam bentuk kalengan atau jus konsentrat untuk dipasarkan ke luar negeri. 

"Rendahnya kualitas, konsistensi dan kontinuitas produksi buah nusantara, teknologi sederhana, skala usaha yang sangat kecil dan terpencar-pencar, serta tidak efisiennya sistem rantai pasokan buah menjadi salah satu kendala yang masih dihadapi saat ini," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto, Minggu (29/11/2015).

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2013, lanjut Herry, impor buah Indonesia mencapai 502,3 ribu ton dengan nilai 647,3 juta dollar AS untuk buah segar dan kering.

Sedangkan untuk buah olahan, Indonesia mengimpor 27,7 ribu ton dengan nilai 46,9 juta dollar AS. (Baca: Nanas, Salah Satu Andalan Ekspor Indonesia)

"Walaupun volumenya relatif besar, total impor buah Indonesia dibandingkan dengan total volume produksi 2013 masih dikategorikan relatif kecil, hanya sekitar 3,26 persen," ujar Herry.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa nilai tambah buah-buahan produksi Indonesia perlu ditingkatkan agar dapat bersaing di dunia internasional. (Baca: Nanas Indonesia Masuk Amerika Serikat)

"Pemberian nilai tambah buah nusantara menjadi suatu hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan produksi, daya saing, dan nilai jual terhadap buah produksi dalam negeri," kata dia.

Herry juga berpendapat, potensi buah nusantara yang begitu besar masih dapat dioptimalkan dengan mengembangkan sistem budidaya yang baik.

Masih banyak petani belum memperhatikan budidaya dan cara bertani yang efisien. (Baca: Jokowi Minta PTPN Sediakan Lahan 10.000 Hektar untuk Ditanami Buah)

“Diperlukan upaya-upaya untuk menguatkan kelembagaan, kepemimpinan, inovasi, teknologi, sumber daya manusia yang kompeten, pengembangan sistem, rantai pasok dan infrastruktur pengembangan buah nusantara," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com