Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Teroris, Setiap Orang yang Masuk Bandara El Tari Diperiksa

Kompas.com - 28/11/2015, 21:32 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Pengelola bandara El Tari Kupang saat ini memperketat pemeriksaan terhadap setiap orang yang memasuki kawasan bandara.

Hal itu menyusul status waspada untuk mengantisipasi aksi teror di bandar udara. Maka terhitung sejak 24 November lalu pemeriksaan diperketat.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Bali Nusa Tenggara, Yusfandri Gona, menyampaikan, pihaknya sudah mendapat surat instruksi dari Kementerian Perhubungan terkait peningkatan status tersebut.

"Status waspada ini bukan berarti bandara dalam keadaan bahaya. Tetapi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para penumpang, kami hanya memperketat pemeriksaan guna menjamin keamanan para penumpang," tuturnya, Sabtu (28/11/2015).

Dirinya mengatakan, sudah berkoordinasi dengan BIN NTT, Polda NTT, Dinas Perhubungan NTT, pihak maskapai dan Polres Kupang Kota terkait status waspada ini.

Nantinya, akan ada petugas kepolisian dan TNI yang ikut berjaga di bandara.

Sementara pihak bandara, melakukan pemeriksaan di tiga pos, mulai dari pos parkir hingga pos screening check point 2.

" Di pos parkir kita akan melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan para penumpang maupun pengantarnya dengan menggunakan metal diktetor," lanjutnya.

Pada pos screening check point 1, petugas memeriksa penumpang dan barang bawaannya. Sedangkan pada pos screening 2, khusus pemeriksaan barang di kabin dan penumpang.

"Semuanya hanya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang," tuturnya didampingi, GM Angkasa Pura, Arnawa dan Manager Opreasi Teknik, Indrata.

Sementara itu, Arnawa meminta pengertian baik dari para penumpang dan pengantar agar koperatif selama pemeriksaan.

Ia juga meminta maaf jika selama penerapan status ini kenyamanan para penumpang sedikit terganggu.

"Pastinya dengan tiga pos pemeriksa yang saat ini terjadi akan berdampak pada antrean kendaraan mau pun penumpang. Kita akan berusaha meminimalisir dengan menambah petugas pemeriksa agar prosesnya lebih cepat," kata Arnawa.

Dia menambahkan, pihaknya belum mengetahui berapa lama status waspada teroris di bandara akan diberlakukan.

Arnold Tedy salah satu penumpang pesawat saat ditemui di bandara El Tari mengakui tidak terganggu dengan proses pemeriksaan.

Dirinya bahkan mengapresiasi pihak bandara terkait aksi pencegahan tersebut.

"Saya setuju dengan tindakan pencegahan ini. Jangan sampai kalau sudah bom meledak baru kita perketat penjagaan. Kalau untuk keamanan penumpang saya dukung," tuturnya.

Pantauan Pos Kupang di bandara, nampak empat petugas angkasa pura yang menggunakan dua metal diktektor memeriksa kendaraan yang hendak masuk ke dalam kawasan bandara.

Tidak hanya itu, bagasi mobil pun ikut diperiksa guna menjamin tidak ada barang berbahaya yang dibawa.

Proses pemeriksaan ini langsung dikawal seorang provos TNI Angkatan udara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com