Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antar Imigran Gelap ke Australia, Nakhoda Ini Dibayar Rp 22 Juta

Kompas.com - 27/11/2015, 13:26 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Nakhoda kapal ikan tuna asal Jawa Barat, Lief Napena, yang membawa 16 orang imigran gelap menuju Australia, mengaku dibayar Rp 22 juta oleh para imigran.

Lief Napena kepada sejumlah wartawan, Jumat (27/11/2015), mengaku berangkat bersama para imigran dari Pelabuhan Ratu pada Kamis 18 November 2015 dan berhasil masuk ke Australia, tepatnya di Pulau Christmas pada Senin 23 November.

"Ya kita kan kerjanya dan pancing ikan tuna di Pelabuhan Ratu. Ya komunikasi-komunikasi dan sering jumpa setiap hari. Pada saat Rp 22 juta untuk semua orang itu (imigran), ya sudah kita pun langsung antar mereka ke Australia," kata Lief.

Lief mengaku sudah dua kali membawa masuk imigran ke Australia. "Kita kan cuma nunggu di kapal terus dia (agen) yang bawa datang, tetapi tidak tahu bawa dari mana. kita kan stand by-nya di Pelabuhan Ratu," kata Lief.

Namun, selama empat hari di Pulau Christmas, keberadaan mereka diketahui petugas keamanan laut Australia. Mereka ditangkap dan kapal yang mereka tumpangi dari Jawa Barat dimusnahkan.

Oleh keamanan laut Australia, lanjut Lief, mereka diberi sebuah perahu motor yang tak bernama, dengan dilengkapi bahan bakar secukupnya untuk kembali ke Indonesia.

Di tempat yang sama, salah seorang imigran asal Banglades, Muhammad Anwar, mengaku hidup di negaranya sangat susah. Dia bersama belasan imigran lain lalu mencari kehidupan yang layak di Australia.

"Di negara saya, ada banyak masalah. Banyak orang kita kerja susah, pendidikan susah, dan pokoknya banyak masalah. Barang-barang kebutuhan pokok semuanya mahal-mahal," kata dia.

"Karena banyak masalah, orang-orang susah di negara kami jadi memilih hidup ke Australia bukan untuk cari apa-apa selain makan saja," kata dia.

Pantauan Kompas.com, 16 imigran gelap yang semuanya pria dewasa kini sedang dalam pemeriksaan dan pendataan di Polda NTT. Selanjutnya, mereka diserahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Kupang.

Sementara itu, nakhoda kapal masih harus menjalani pemeriksaan lanjutan guna mengungkap jaringan yang memberangkatkan para imigran gelap ini ke Australia.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 16 orang imigran gelap asal India, Nepal, dan Banglades diamankan oleh anggota unit People Smuggling and Trafficking Kepolisian Daerah Nusa Tengara Timur (NTT).

Mereka ditangkap di Perairan Tablolong, Kabupaten Kupang, bersama seorang nakhoda kapal asal Indonesia.

Sebanyak 16 imigran gelap itu terdiri dari 13 orang asal India, dua orang asal Nepal, dan satu dari Banglades. Mereka hendak ke Australia untuk mencari kerja di sana.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT AKBP Jules Abraham Abas mengatakan saat ini tengah mengikuti kegiatan di luar daerah sehingga akan memberikan keterangan secara rinci sekitar pukul 13.00 Wita.

"Yang pastinya, ada 17 orang yang telah kita amankan, 16 di antaranya adalan imigran asing dan satunya warga Indonesia. Karena ditangkapnya tadi malam, saat ini masih diproses di Polda," kata Jules.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com