Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Minta Rizieq Syihab Minta Maaf

Kompas.com - 25/11/2015, 15:27 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berharap Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Desakan ini terkait atas ucapan Rizieq yang memelesetkan salam Sunda, "sampurasun", menjadi "campur racun" dalam sebuah tablig akbar di Purwakarta beberapa waktu lalu.

"Sampurasun itu maknanya sampuring ingsun atau sempurnakanlah diri Anda. Maknanya tentang ajakan berbuat kemuliaan dalam hidup, saling menyayangi," ujar Dedi melalui telepon seluler, Rabu (25/11/2015).

Karena makna yang terkandung dalam "sampurasun" begitu baik, Dedi sangat menyayangkan ucapan Rizieq.

Oleh karena itu, lanjut dia, sebaiknya Rizieq meminta maaf atas ucapan tersebut kepada masyarakat Sunda.

"Saat Islam berkembang di tanah Sunda, itu sangat menyatu dengan lingkungan kebudayaannya," ucapnya.

Mengenai langkah beberapa tokoh Sunda yang melaporkan Rizieq ke polisi, Dedi menilai, langkah tersebut tentunya sudah dipikirkan dengan matang. Tokoh Sunda, lanjut dia, pasti mencari jalan yang terbaik sehingga akhirnya melaporkan Ketua FPI tersebut ke polisi.

Sebelumnya diberitakan, Aliansi Masyarakat Sunda melalui Angkatan Muda Siliwangi melaporkan Rizieq ke Kapolda Jabar karena telah memelesetkan salam Sunda di Purwakarta. (Baca juga: Pelesetkan Salam "Sampurasun", Rizieq Syihab Dilaporkan ke Polisi).

Dedi sendiri selalu membuka acara dengan salam Sunda maupun Islam dalam berbagai kegiatan. Bahkan, dari pakaiannya, Dedi beserta PNS lainnya setiap hari mengenakan pakaian khas Sunda.

Baca juga: Ridwan Kamil: Saya Harap Rizieq Syihab Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com