Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Saya Harap Rizieq Syihab Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

Kompas.com - 25/11/2015, 13:46 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesali sikap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang terkesan menghina budaya Sunda dalam ceramahnya.

Dalam sebuah ceramah yang di-posting dalam situs jejaring sosial YouTube, Rizieq dinilai menghina budaya Sunda dengan mengganti salam "sampurasun" menjadi "campur racun". Video berdurasi 43 detik itu di-posting oleh pemilik akun bernama Muhammad Nazar pada 14 November.

Baca: Pelesetkan Salam "Sampurasun", Rizieq Syihab Dilaporkan ke Polisi.

"Saya cuma dengar berita dari Angkatan Muda Siliwangi (AMS). Tidak semestinya kultur yang ada di Nusantara dijadikan bercandaan yang tidak pada tempatnya. Kalau Habib Rizieq bercanda, ya tidak lucu," kata Emil, sapaan akrabnya, di kawasan Gedebage, Bandung, Rabu (25/11/2015).

Sebab itu, Emil pun meminta pentolan FPI itu untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda.

"Kalau niatnya cuma buat guyon, itu bukan pada tempatnya. Jadi, saya harap Habib Rizieq meminta maaf ke masyarakat Sunda," katanya.

Emil juga membantah bahwa salam sampurasun telah mengesampingkan salam dalam agama Islam.

"Tidak juga, kalau pidato, ada assalamualaikum, salam sejahtera untuk Kristiani, om swastiastu buat umat Hindu. Nah, sampurasun untuk lokal. Islam kan rahmatan lil alamin. Seharusnya tetap memberi ruang hal yang baik," ucapnya.

Emil mengatakan, sampurasun memiliki makna baik dan tidak menyimpang dari ajaran agama.

"Sampurasun itu keberkahan untuk kita dan alam semesta. Maksudnya baik, bahasa Sunda kuno itu sama artinya dengan waalaikumsalam warahmatullohi wabarakatuh. Sampurasun apa jeleknya. Artinya juga sangat baik. Biasanya, ketidaktahuan melahirkan ignorance atau ketidakpedulian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com