"Selama ini, dalam pilkada, perempuan hanya dijadikan segmen pengumpul suara oleh para kandidat," kata Irna.
Hal ini disampaikannya dalam temu media bertemakan "mengawal visi dan misi pasangan calon kepala daerah dalam bingkai perlindungan sosial yang inklusif, transformatif, dan keadilan jender", Selasa (24/11/2015).
Padahal, kata Irna, berdasarkan data survei KPI Bengkulu pada 2014, terdapat 50 persen perempuan di wilayah itu yang tak dapat menikmati akses jaminan sosial dan kesehatan. "Ini banyak ditemukan di daerah pedesaan," kata dia.
Selama ini, kata dia, dua kandidat gubernur Bengkulu yang bertarung dalam pilkada belum memperlihatkan komitmen konkret dalam menyuarakan hak perempuan.
"Hak kesehatan dan jaminan sosial itu merupakan hak dasar dan wajib dipenuhi," kata Irna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.