Penggusuran ini dilakukan untuk perluasan pelabuhan petikemas milik PT Pelindo cabang Ambon.
Penggusuran pasar tersebut dilakukan dengan menggunakan satu unit eskavator. A;at berat itu merobohkan setiap lapak dan bangunan yang berdiri di pasar tersebut.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, pasar itu pun langsung rata dengan tanah.
Demi mengamankan aksi penggusuran tersebut, lebih dari seratus aparat gabungan TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan.
Terlihat, tidak idak ada perlawanan berarti dari para pedagang setempat saat penggusuran dilakukan.
Para pedagang hanya bisa menyaksikan lapak dan bangunan kios milik mereka dirobohkan. “Pasrah saja. Mau gimana lagi kita? Rakyat kecil ikut saja keinginan Pemerintah,” kata Hendra salah seorang pedagang.
Meski agak keberatan dengan kebijakan Pemerintah Kota Ambon, namun dia mengaku tidak bisa berbuat. Sebab proses sosialisasi untuk menggusur pasar tersebut telah dilakukan Pemerintah Kota Ambon beberapa bulan sebelumnya.
“Kami hanya berfikir setelah direlokasi nanti apakah dagangan kita bisa laku terjual seperti di sini atau tidak? Sebab pasar yang baru itu kan sepi pengunjung,” ujar dia.
Sementara itu, Rosnawati pedagang lainnya mengaku sedih dengan penggusuran pasar tersebut. Baginya, pasar itu selama ini tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah para pedagang, namun sudah menjadi tempat silaturahmi.
“Selama ini kan kita sudah saling kenal dengan warga di sekitar sini, kalau kita pindah dari sini rasanya sedih sekali. Saya memang setuju setuju saja pasar ini digusur karena banyak yang bukan pedagang juga tinggal di sini," kata dia.
"Jadi ikut pemerintah saja asal tempat yang disediakan bagi kita nanti itu layak,” kata dia lagi.
Penggusuran pasar juga dilakukan karena selama ini Pemkot mengaku tidak lagi mendapatkan retribusi dari pedagang pasar.
“Pasar itu tidak membawa keuntungan bagi Pemerintah Kota, karena sudah tiga tahun terakhir Pemkot tidak mendapatkan retribusi dari pasar tersebut. Jadi kita akan sewakan lahan itu untuk pelebaran peti kemas, sehingga ada pendapatan bagi daerah,”ungkap Wali Kota Ambon, Richar Louhenapessy, sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.