Polisi Temukan Titik Terang Keluarga Sander Metz

AMBARAWA, KOMPAS.com — Polsek Ambarawa mulai memperoleh sedikit titik terang mengenai keberadaan keluarga kandung Sander Metz.

Metz adalah seorang pemuda asal Belanda yang mengklaim keluarganya berada di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Sejumlah keterangan atau bukti awal yang menjadi rujukan polisi adalah pemberitaan di media mainstream maupun media sosial.

Salah satu rujukan yang digunakan polisi termasuk sebuah foto akta kelahiran dan surat adopsi yang beradar secara viral melalui jejaring sosial. 

"Setelah ramai di berita, kita telusuri melalui anggota babinkantibmas berdasar pada dokumentasi foto akta kelahiran Budi Santoso (nama lahir Sander Metz). Kami cari nama Warni yang tertulis sebagai ibunya," kata Kapolsek Ambarawa AKP Mulyadi, Sabtu (21/11/2015).

Sesuai pada surat kelahiran tersebut, Budi Santoso beralamat di Dusun Kalipawon, Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Budi alias Sander lahir dari seorang perempuan bernama Warni. Petugas kemudian melakukan pemeriksaan silang kepada yang bersangkutan.

"Kita sudah bertemu dengan Ibu Warni, tetapi dia mengaku bukan ibu kandung Budi Santoso (Sander Metz), melainkan budenya. Siapakah orangtuanya? Dia enggan membeberkan hal itu," paparnya.

Mulyadi menyampaikan, Warni tidak banyak memberikan informasi seputar silsilah keluarganya.

Namun, dia menceritakan bahwa Sander diadopsi sebuah keluarga di Belanda setelah beberapa saat berada di sebuah panti asuhan di Semarang.

"Secara administrasi memang ditulis ibunya adalah Warni, kemudian Sander berada di Susteran Semarang sebelum akhirnya diadopsi oleh orang Belanda," kata Mulyadi.

Dari data sementara yang dihimpun Polsek Ambarawa, Warni saat ini bertempat tinggal di Dusun Kalipawon, RT 06 RW 05, Desa Panjang, Kecamatan Ambarawa.

Perempuan berumur 70 tahun tersebut dalam kesehariannya bekerja sebagai tukang cuci keliling.

Sementara itu, seorang pria yang bernama Budi Rahayo (37) yang diklaim Sander Metz sebagai kakaknya belum diketahui keberadaannya sebagaimana identitas ibu kandungnya.

"Kenapa yang dicantumkan di akta lahir bukan ibu kandungnya, kita tidak bisa banyak komentar. Termasuk apa alasan dia harus diadopsi hingga ke Belanda, mungkin itu sangat pribadi bagi mereka," kata dia.