Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Jokowi, Tolong Perhatikan Buruh di Bali"

Kompas.com - 19/11/2015, 16:03 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo diharapkan memberi perhatian kepada para buruh dengan gaji sesuai upah minimum regional (UMR) provinsi yang dinilai belum layak.

"Saya berharap pak Jokowi memperhatikan kami yang ada di Bali. Cabut PP Nomor 78 Tahun 2015," kata Koordinator Aliansi Buruh Bali Bersatu, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana saat aksi di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (19/11/2015).

Dia menyampaikan bahwa PP No.78 Tahun 2015 dikeluarkan pemerintah pusat tanpa dibahas terlebih dahulu dengan perwakilan serikat pekerja atau serikat buruh di tingkat nasional.

"Artinya, pemerintah pusat telah memaksakan kehendak dengan tidak menerapkan lagi tripartite. Tidak ada lagi dialog, tidak ada perundingan lagi," ujarnya.

"Hal inilah yang harus kita lawan. Jangan sampai demokrasi yang sudah diterapkan selama ini dirusak oleh pemimpin yang otoriter," tegasnya.

PP Nomor 78 Tahun 2015 yang ditandatangani pada tanggal 23 Oktober 2015 sebagai paket kebijakan ekonomi jilid 4 inilah yang diakui sebagai pemicu perlawanan para Buruh di Bali karena aturannya dinilai tidak menguntungkan buruh.

UMR Provinsi Bali yang hanya sekitar Rp 1,6 juta ini dianggap belum mencukupi kebutuhan hidup di Bali yang selama ini disorot sebagai destinasi tujuan wisata dunia yang berlimpah uang dollar.

"Kami akan aksi terus, dunia biar tahu bahwa buruh yang banyak bekerja di sektor pariwisata di Bali, ternyata upahnya rendah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com