"Bhineka Tunggal Jazznya", Ngayogjazz Ke-9 Hadir Kembali di Desa

Kali ini, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Yogyakarta, dipilih menjadi lokasi penyelangaraan Ngayogjazz ke-9 yang dimulai pada Sabtu, 21 November 2015.

Seperti pergelaran sebelumnya, pada Ngayogjazz kali ini, tema yang diusung pun masih tetap menggunakan kata-kata "pelesetan" yang menarik dan menggelitik.

Tahun ini, Ngayogjazz mengangkat tema "Bhineka Tunggal Jazznya".

"Tahun ini, kita dibantu oleh teman saya, dosen Sosiologi UIN Fathurrohman. Dia yang merumuskan ide yang berseliweran hingga muncul tema Bhineka Tunggal Jazznya," ucap Djaduk Ferianto, penggagas Ngayogjazz, Kamis (19/11/2015).

"Bhineka Tunggal Jazznya" berasal dari filosofi Bhinneka Tunggal Ika. Tema ini ditafsirkan sebagai berbeda-beda tetapi tetap disatukan oleh musik jazz.

Djaduk menuturkan, Ngayogjazz adalah sebuah peristiwa budaya, rekonstruksi situasi, dan kondisi khas Yogyakarta.

Ngayogjazz merupakan ruang terbuka bagi musisi, penyelenggara, pengunjung, hingga masyarakat desa. Bahkan, keadaan alam selama berjalannya acara menghasilkan pengalaman baru dalam menikmati musik jazz.

"Semua yang hadir di Ngayogjazz akan merasakan pengalaman menikmati musik jazz yang terjadi at the moment, at that scene," ujarnya.

Di Ngayogjazz ini, terdapat tiga panggung yang dinamai dengan tokoh Pandowo Lima, Panggung Puntadewa, Panggung Janaka, Panggung Werkudara, Panggung Nakula, dan Panggung Sadewa.

Beberapa musisi yang akan tampil di Ngayogjazz ini antara lain Trie Utami dan Kua Etnika, ESQI: EF (Syaharani and Queenfireworks), Indo Harjodikoro and friends, dan Yuri Jo Collective.