Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Kapsul di Bandung Terbengkalai

Kompas.com - 17/11/2015, 10:29 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kondisi halte kapsul untuk bus Trans Metro Bandung (TMB) kian memprihatinkan. Halte itu hingga kini belum digunakan sejak diluncurkan pada akhir 2014 silam.

Halte yang desainnya diadopsi dari halte brazil itu kini hanya diselimuti debu tebal. Seperti yang terlihat di Jalan BKR Samsudin.

Halte itu tampak digembok dan hanya jadi objek vandalisme. Bagian dalam halte tampak kotor tak terawat. Ironisnya, halte itu tak dilengkapi sarana bagi penyandang disabilitas.

Rosihan Fahmi, salah seorang pemerhati halte dari komunitas Rindu Menanti mengungkapkan, kondisi halte di Bandung sangat kurang manusiawi.

"Banyak halte yang kumuh, jauh dari tempat sampah, jauh dari toilet dan tidak adanya fasilitas kursi roda," ucap Rosihan, Selasa (17/11/2015).

Aceng Syarif, salah seorang warga Jalan Moch. Toha menyangkan kondisi tersebut. Menurut dia pembangunan halte itu terkesan mubazir.

"Nanti TMB-nya jadi, haltenya yang rusak karena tak terurus. Ya jadi kayak buang anggaran," ucapnya.

Terbengkalainya halte kapsul disebabkan belum rampungnya proses lelang TMB untuk sejumlah rute. Kepala UPT TMB Sultoni mengatakan, TMB yang beroperasi saat ini di Koridor 2 (Cicaheum-Cibereum) sebanyak 10 unit, termasuk 1 unit untuk cadangan.

Sementara itu, koridor 1 (Cibiru-Cibereum) saat ini masih dalam proses lelang perbaikan karena 10 bus pemberian Kementerian Perhubungan sudah banyak mengalami kerusakan.

"Koridor III dan IV sampai saat ini berlum beroperasi. Lelang pengadaan 25 unit bus koridor tersebut direncanakan dilaksanakan bulan ini. Kami mencoba sistem baru. Koridor III dan IV ini nantinya dikelola swasta. Jadi modelnya pola investasi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com