Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Meninggal karena Ditabrak Mobil Patroli, Samad Kecewa Polisi Cuek

Kompas.com - 16/11/2015, 08:24 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Abdul Samad (19) meninggal dunia di Rumah Sakit Perkebunan Jember atau dikenal dengan nama Jember Klinik, Minggu (15/11/2015).

Dia meninggal dunia setelah dirawat selama 18 hari dan sempat mengalami koma akibat tertabrak mobil patroli polisi, 29 Oktober silam.

Kepergian Abdul Samad ini membuat warga Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton, mendatangi Polsek Paiton, Minggu, untuk meminta pertanggungjawaban. Warga menilai, Kapolsek Paiton AKP Suparmin harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

Menurut Yasin, tetangga korban, warga kecewa karena tidak ada tanggapan dari Polsek.

"Kasihan, dia (Samad) keluarga tak mampu sehingga kesulitan untuk membayar biaya rumah sakit. Sedangkan Polsek mempersulit," kata Yasin.

Tak dipedulikan

Samad, ayah Abdul Samad, mengaku sudah beberapa kali menanyakan dan meminta pertanggungjawaban dari pihak Polsek. Namun, tidak ada tanggapan.

Pihak keluarga juga sempat mempertanyakan kasus ini kepada Kapolsek, tapi justru dilimpahkan pada Babinkamtibmas yang mengaku tidak tahu menahu soal kasus ini.

Pria yang berprofesi sebagai pencari besi tua itu mengaku tak mampu membayar obat. Padahal, obat yang dibutuhkan anaknya berjumlah sekitar Rp 50 juta.

"Hingga anak saya meninggal, tidak ada itikad baik dari Polsek," kata Samad.

"Janjinya mau menyelesaikan, tapi sampai anak saya meninggal tidak ada perhatian sama sekali," tambahnya kemudian.

Dia kecewa karena selama masa perawatan tidak ada itikad baik dari Kapolsek Paiton untuk menyelesaikan kasus ini, bahkan tidak peduli dengan kasus yang menimpa anaknya itu.

Samad sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa anaknya ditabrak oleh mobil patroli. Saat kejadian, Samad tengah berada di Madura.

"Saya tidak tahu, apakah anak saya itu ditabrak karena bonceng tiga atau apa. Tapi itu bukan menjadi alasan anak saya harus ditabrak, dan sekarang meninggal dunia," kata Samad.

Menurut informasi yang diterimanya, saat itu, Abdul Samad beserta temannya, Puan dan Rahman, berbonceng tiga mengendarai motor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com