Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Dana, Warga Korban Gempa Bumi di Alor Masih Bertahan di Tenda Darurat

Kompas.com - 15/11/2015, 11:15 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KALABAHI, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tinggal di tenda-tenda darurat.

Hal itu terpaksa dilakukan karena rumah warga yang rusak berat akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,2 Skala Richter, Rabu (4/11/2015) hingga kini belum juga diperbaiki. Mereka tidak memiliki dana untuk membangun rumah.

Sebagaimana yang diungkapkan Sevianus Lambu, warga Desa Tanglapui Timur, bersama empat kepala keluarga lainnya. Dia mengaku masih bertahan di bawah tenda terpal bekas yang sudah robek, setelah rumah mereka rusak berat dan tak bisa dihuni lagi.

Sevianus mengaku, dirinya belum mendapatkan terpal bantuan pemerintah, sehingga kondisi ini membuatnya sangat gelisah, karena musim penghujan sudah dekat. Sejumlah tempat tidur dan pakaian yang tersisa pun hanya disimpan seadanya di bawah terpal.

“Kami mau bangun rumah kembali dan berharap kepada pemerintah, kalau tidak bantu, ya kami usaha pelan-pelan, biar 1-2 tahun baru bangun lagi. Kami akan cari hasil hutan atau hasil bumi untuk dijual baru bangun rumah,” jelasnya, Sabtu (14/11/2015).

Senada dengan itu, warga Desa Maritaing, Hana Famaya warga yang rumahnya rusak berat dan trauma memilih bertahan di tenda tenda posko bencana.

“Kami sudah dua minggu di sini dan kami juga takut air laut naik, karena kami di pinggir laut, jadi masih tinggal disini. Bapak bupati bilang 14 hari kalau tidak ada gempa bumi baru kami bisa pulang ke rumah,” katanya.

Sementara itu Kepala Desa Kolana Selatan, Selfanus Lipiwata meminta pemerintah segera memberikan bantuan tanggap darurat berupa terpal, karena dalam waktu dekat ini akan terjadi hujan.

“Semua warga sekarang masih tinggal di luar dan di bawah-bawah pohon, sehingga kalau bisa dibantu dengan terpal,” kata Selfanus.

Selfanus dan warga lainnya berharap, pemerintah daerah segera turunkan banyak terpal, untuk mengatasi situasi ini. Sebab, kerusakan sejumlah sekolah turut membuat anak sekolah dasar harus diliburkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com