Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guangzhou-Tawau-Nunukan, Jalur Panas Penyeludupan Narkotika

Kompas.com - 14/11/2015, 22:30 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Digagalkannya penyelundupan 5 kilogram sabu di jalur Tarakan – Samarinda kembali menunjukkan bahwa jalur Tawau, Nunukan, Tarakan, hingga Samarinda menjadi jalur panas aliran narkotika internasional.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Bulungan, AKBP Ahmad Sulaiman, mengatakan pelabuhan tradisional hingga jalan tikus yang sulit dijaga membuat jalur ini marak dimanfaatkan.

“Lewat udara tidak mungkin karena sangat ketat. Mereka kemudian memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan kecil dan tradisional yang banyak di daerah utara,” kata Sulaiman, Sabtu (14/11/2015).

Satuan reserse anti narkotika Polres Bulungan menangkap Guntur, 35 tahun, asal Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan ini karena membawa 5 kg sabu. Debt collector (penagih hutang) ini ditangkap di Jalan Trans Kaltim-Kaltara dalam perjalanannya menuju Samarinda di Kalimantan Timur, Jumat (13/11/2015) sebelum tengah hari.

Sulaiman mengatakan, pengakuan Guntur mengungkap bahwa sabu didapat dari kurir utusan seorang warga Tawau, Negara Malaysia. Ia menyebut nama Aceng, warga Malaysia itu, meski tidak mengenal Aceng.

Guntur mencoba menyelundupkan dari Tarakan dengan memanfaatkan jalur-jalur tikus di perairan berupa pelabuhan-pelabuhan rakyat, baik selat maupun sungai, demi menghindari pantauan polisi.

Guntur menyusuri selat Tarakan dan Sungai Kayan menggunakan speedboat, namun tertangkap saat menggunakan travel di Jl. Sengkawit Tanjung Selor. Polisi menghadang di kilometer 12 Tanjung Selor.

“Kami kembali mengungkap sindikat. Coba menyelundup dan lolos lewat Nunukan, Tarakan, dan tertangkap di Bulungan,” katanya.

“Rencananya untuk diedarakan ke Samarinda,” tambahnya kemudian.

Tertangkapnya sabu ukuran besar ini kembali menegaskan wilayah Utara dari Kalimantan ini terus saja dimanfaatkan penyelundup narkotika.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Direktorat Reserse Narkotika Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Komisaris Besar M Gagah Suseno, pernah mengatakan jalur peredaran besar narkotika adalah dari Guangzhou di China, Filipina, Tawau di Malaysia, kemudian masuk Nunukan, Tarakan hingga ke Samarinda atau ke Pare-pare.

Pintu masuk di kawasan Indonesia berada di Tawau, Nunukan, dan Tarakan. Saat itu, Gagah mengatakan, daerah tujuan penyalahguna terbesar adalah Samarinda dan Kutai Kartanegara

“Pemilikinya tidak domisili di sini (Balikpapan). Ada yang Jakarta, Surabaya, Tawau, Makassar. Kewarganegarannya adalah Malaysia dan Singapura,” kata Gagah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com