Emil Tak Andalkan Arumi Bachsin untuk Dulang Suara

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengaku tidak memanfaatkan popularitas isterinya, Arumi Bachsin, untuk mendulang suara.

Menurut dia, pemilih di Trenggalek sudah cerdas untuk memilih calon pemimpin yang terbaik.

Nama Arumi Bachsin, kata Emil, memang populer di kalangan warga Trenggalek, namun jika tidak bisa berbaur dengan rakyat maka popularitas tak ada artinya.

"Warga Trenggalek baru memberi penilaian positif kepada Arumi Bachsin setelah dia berbaur dengan warga, turun ke ladang dan berkotor-kotor di pasar," kata Emil di Surabaya, Kamis (12/11/2015). 

Kesimpulannya, menurut doktor ekonomi lulusan Jepang ini, popularitas di pilkada Trenggalek tidak berbanding lurus dengan elektabilitas calon.

Baginya, hal itu merupakan perkembangan dalam pendidikan politik yang baik untuk masyarakat.

Emil mengakui, Arumi Bachsin kerap mendampinginya turun ke lapangan untuk menyapa warga.

"Namun akhir-akhir ini harus istirahat di rumah karena usia kandungan Arumi sudah sembilan bulan," ujarnya.

Bersama wakilnya, Mohammad Arifin, pasangan kepala daerah muda itu pada Kamis siang mengikuti pembekalan calon kepala daerah dan deklarasi pemilu berintegritas yang digelar KPK di Universitas Negeri Surabaya. 

Dalam forum tersebut, putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak itu mengumumkan harta kekayaan yang dimiliki.

Emil mengatakan, kekayaannya sebanyak Rp 6,9 miliar, dan 20.000 dolar AS. Sementara wakilnya, Mohammad Arifin memiliki kekayaan dengan nilai total Rp 3,1 miliar.