Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pesawat, Jenazah Dokter Andra Terpaksa Dibawa Lewat Laut

Kompas.com - 12/11/2015, 10:26 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Tidak adanya sarana transportasi udara di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, membuat jenazah dokter muda, Dionisius Giri Samudera alias Andra, yang meninggal dunia di RSUD Cendrawaih Dobo, Rabu (11/11/2015) malam, sulit dipindahkan.

Jenazah Andra tidak bisa langsung dibawa ke keluarganya untuk dimakamkan karena pemindahan jenazah harus dilakukan melalui laut dengan waktu tempuh yang lama.

“Pukul 11.00 WIT ini jenazah almarhum akan dievakuasi melalui laut dari Dobo ke Tual,” kata Kepala RSUD Cendrawasih Dobo, Hendrik Hentije Darakay, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (12/11/2015).

Hendrik menjelaskan, Andra telah bertugas di sebuah puskesmas di Kepulauan Aru sejak Juni 2015 lalu.

Rencananya, setelah tiba di Tual, jenazah Andra akan dibawa dengan menggunakan pesawat domestik menuju Bandara Pattimura.

“Nanti setelah tiba di Tual baru diterbangkan dengan pesawat ke Bandara Pattimura Ambon,” ujar dia.

Penerbangan di Dobo mengalami masalah sehingga tidak ada pesawat yang bisa digunakan untuk mengevakuasi korban.

Saat ini, kata dia, sejumlah keluarga Andra juga telah berada di Dobo. “Keluarga korban sudah ada di sini, dan saat ini saya masih bekerja, nanti saya kabari lagi,” kata Hendrik sambil menonaktifkan hubungan telepon.

Diberitakan sebelumnya, Andra yang selama ini bertugas sebagai dokter PTT di Kepulauan Aru ini diduga meninggal dunia karena terserang penyakit demam ditambah penurunan kadar trombosit.

Selama dirawat di RSUD Cendrawasih Dobo sejak hari Minggu lalu, kondisi Andra tidak juga membaik dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 18.20 WIT.

Baca: Tak Ada Biaya Evakuasi, Dokter Muda Ini Dikabarkan Meninggal Saat Bekerja di Kepulauan Aru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com