Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Transmigran Sumsel yang Sukses Kuliah di China

Kompas.com - 12/11/2015, 07:00 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Miftahun Nurrochman namanya. Pemuda kelahiran 6 Oktober 1996 itu berasal dari kampung transmigran Pelita Jaya, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel).

Saat ini, Miftahun merupakan satu di antara duta Indonesia dan Sumsel yang berkesempatan menimba ilmu di perguruan tinggi ternama  Negara Tirai Bambu, Mechatronics Technology Nanjing Polytechnic Institute (NJPI).

Perjalanan Miftahun hingga bisa bersekolah di kampus prestius itu penuh liku.

Dia adalah anak seorang petani yang hijrah ke Sumsel pada 1988 melalui program transmigrasi yang tengah digalakkan kala itu.

Hidup di daerah transmigrasi tak serta merta selalu diliputi kesuksesan. Bahkan pada saat krisis ekonomi 1998, lahan pertanian orangtuanya terserang hama dan tanah tandus.

Akibatnya pendapatan orangtua Miftahun menurun drastis. Buntutnya, karena tak sanggup membeli beras maka ubi pun menjadi makanan pokok.

“Karena kondisi hidup yang sangat berat, maka orang tua memutuskan untuk pindah ke Desa Talang Taling. Di lokasi baru kami hanya tinggal di gubuk beratap daun di perkebunan," kenang Miftahun.

Meski tinggal di tempat yang kurang layak, tak membuat semangat Miftahun padam. Kondisi tersebut malah semakin memacu dirinya untuk berprestasi di sekolah.

Ketekunannya belajar tak sia-sia. Dia selalu menjadi peringkat pertama hingga bangku kelas 3 SD dan selalu masuk peringkat 10 besar hingga lulus sekolah dasar.

Karena kondisi orang tuanya yang hanya berpenghasilan dari buruh tani, Miftahun sempat terancam tidak bisa melanjutkan sekolah. Beruntung, sang kakak ikut membantunya.

Kakak Miftahun yang bekerja sebagai sopir membantu biaya transportasi sang adik karena lokasi sekolah yang jauh.

“Tanpa ada bantuan dari kakak saya tidak mungkin bisa menyelesaikan studi di MTs,” ujar Miftahun.

“Karena dukungan orang tua dan saudara saya akhirnya bisa melanjutkan studi ke SMKN 1 Gelumbang,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com