Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Calon TKI Ilegal Diamankan di Pontianak

Kompas.com - 11/11/2015, 23:08 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) mengamankan 8 orang yang diduga adalah calon TKI ilegal, Selasa (10/11/2015) malam.

Mereka diamankan karena berangkat tanpa melalui prosedur resmi dan sedang menginap di salah satu hotel di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Pontianak, As Syafii mengungkapkan, informasi adanya calon TKI yang transit di hotel tersebut, berawal dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti Tim BP3TKI Pontianak.

”Saat dicek ke lapangan, memang benar, ditemukan ada 8  orang yang saat itu berada di dalam hotel tersebut,” ujar Syafii, Rabu (11/11/2015).

Dari keterangan awal, delapan orang tersebut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Supadio Pontianak dan langsung menuju ke hotel tersebut untuk menginap.

“Rencananya mereka baru akan berangkat menuju Malaysia menggunakan jalur darat keesokan harinya,” tambah Syafii.

Berdasarkan pengakuan kedelapan orang yang seluruhnya adalah laki-laki tersebut dijanjikan bekerja di Malaysia.

Mereka akan dipekerjakan pada sektor kontruksi dengan iming-iming gaji sebesar 2.000 ringgit setiap bulan.

Namun, keberangkatan mereka ke Malaysia hanya berbekal paspor dan KTP, tanpa memiliki dokumen sah sebagai persyaratan untuk bekerja di luar negeri.

“Dokumen lain tidak ada, seperti sertifikat kesehatan, visa kerja, perjanjian kerja, surat keterangan pembekalan akhir pemberangkatan (PAP), asuransi TKI dan E-KTKLN tidak mereka miliki,” ungkap Syafii.

Usai diamankan, para calon TKI ilegal tersebut langsung dibawa ke kantor BP3TKI Pontianak untuk diperiksa lebih lanjut, termasuk mencari dalang yang menempatkan mereka ke luar negeri.

Modus penempatan mereka ini juga tergolong baru. Karena dari segi transportasi, mereka menggunakan pesawat terbang dan menginap di hotel, sehingga akan menyulitkan pengawasan terhadap mereka.

“Jadi seolah-olah mereka turis domestik yang berkunjung ke Kalimantan Barat padahal tujuan akhir mereka bekerja di Malaysia,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com