Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Terus Dekati Pemilik Rumah Bung Karno di Surabaya

Kompas.com - 10/11/2015, 23:31 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P DPRD Kota Surabaya terus melakukan pendekatan kepada pemilik rumah tempat kelahiran Presiden Soekarno, di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya.

PDI-P berharap, pemiliknya mau melepas rumah tersebut dengan harga yang layak.

Pemerintah Kota Surabaya, kata Ketua DPC PDI-P Surabaya, Whisnu Sakti Buana, berkepentingan menjadikan rumah di Kelurahan Peneleh itu sebagai cagar budaya.

"Pemkot Surabaya punya juga punya niat menjadikan rumah itu sebagai pusat ekonomi kreatif dan studi sejarah," katanya, Selasa (10/11/2015) malam.

Tahun lalu, pemilik rumah itu bersedia melepasnya dengan harga Rp 5 miliar. Dia memprediksi, saat ini nilai jualnya sudah melebihi dari angka tersebut.

"Pemkot hingga saat ini masih keberatan dengan harga itu. Karena itu, saya perintahkan fraksi PDI-P DPRD Surabaya terus melakukan pendekatan kepada pemilik rumah," tambah dia.

Rumah sederhana di permukiman padat penduduk itu kini dihuni Siti Jamilah dan kakak kandungnya, Mahmud.

Rumah tersebut sejak 1990 dibeli Ny Aliyah, ibu Siti Jamilah dan Mahmud.

Tidak jauh dari rumah tempat dilahirkannya Bung Karno itu juga terdapat rumah guru pendiri bangsa, yang juga ketua organisasi Sarekat Islam Hindia Belanda, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto.

Kabarnya, Soekarno juga pernah "ngekos" di rumah yang juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut. 

"Karena itu, kawasan Peneleh ingin dijadikan oleh Pemkot Surabaya sebagai pusat studi sejarah," pungkas mantan wakil wali kota Surabaya ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com