Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Napi Mengamuk karena Air, Lapas Banda Aceh Kembali Kondusif

Kompas.com - 07/11/2015, 14:24 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pasca-aksi mengamuk para napi dan tahanan di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh, suasana lapas sudah kembali kondusif, Sabtu (7/11/2015).

Pihak lapas pun kembali mengizinkan kembali para keluarga untuk membesuk napi dan tahanan di lapas.

Ainun (56), warga Lambaro, Aceh Besar, mengaku sempat cemas ketika melihat pemberitaan terkait rusuh di LP Kelas IIA Banda Aceh.

“Tadi malam juga ada dengar tidak tahu perkembangannya dan pagi ini saya baca di Koran karena cemas kami datang ke LP pagi ini untuk memastikan kondisi anggota keluarga yang ada di sini,” ujar Ainun, Sabtu pagi.

Kendati sudah kondusif, pengamanan di lapas masih terus dikendalikan oleh personel Brimob dari Polda Aceh. Sejak pagi hari, suasana lapas terlihat kondusif. Pasokan air bersih yang menjadi penyebab napi mengamuk itu kini terus dipasok.

Kepala Kantor Wilayah Kementriah Hukum dan HAM Provinsi Aceh, Suwandi, memastikan bahwa pasokan air bersih akan terjamin hingga mesin pompa air selesai diperbaiki.

“Kami sudah minta bantuan kepada PDAM untuk membantu memasok air bersih hingga mesin pompa air selesai diperbaiki, sejak semalam hingga pagi ini sudah 5 mobil tangki air kapasitas 5000 liter sudah kita pasok,” ujar Suwandi.

Dampak dari kerusuhan tersebut, lanjut Suwandi, dirinya juga memenuhi permintaan para napi untuk mencopot Kepala Lapas Ahmad Faidhoni.

“Saya sudah lapor ke kantor kementerian bahwa kepala lapas sementara kita tarik ke kantor wilayah dan di lapas kita tempatkan seorang pelaksana tugas hingga ada kepala lapas yang definitif,” ujar Suwandi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 513 napi Lapas Kelas II A Banda Aceh mengamuk karena mereka tidak mendapatkan pasokan air bersih selama hampir sepekan. Pihak lapas dinilai tidak menghiraukan kerusakan mesin air yang ada di lapas.

Selain itu, para napi juga menuding sikap kepala lapas yang arogansi dengan membatasi jam keluar bagi para napi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com