Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Barujari Meletus, Jumlah Turis di Candi Borobudur Menurun

Kompas.com - 04/11/2015, 18:40 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang ikut menurun setelah bandara Ngurah Rai Denpasar Bali ditutup akibat meletusnya Gunung Barujari, yang adalah anak Gunung Kratakau, meletus, Selasa, (3/11/2015).

Penurunan jumlah wisatawan asing terlihat jelas penurunannya. Sebab, sebagian wisatawan asing berkunjung ke candi Buddha termegah di dunia itu setelah selesai berwisata di Bali.

"Otomatis ditutupnya bandara Ngurah Rai berdampak pada kunjungan wisatawan Candi Borobudur, terutama wisatawan asing," kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Chrisnamurti Adiningrum.

Namun, Chrisna belum bisa merinci jumlah wisatawan asing yang membatalkan kunjungannya ke Candi Borobudur. Sebab wisatawan bisa datang kapan saja tanpa harus melakukan reservasi.

Hal ini berbeda dengan wisatawan asing yang bekunjung ke Candi Prambanan, Yogyakarta. Mereka akan menonton sendratari Ramayana Prambanan yang sudah terjadwal.

"Jadi mereka sudah pasti akan melakukan reservasi lebih dulu saat hendak ke candi Prambanan, sehingga bisa diketahui berapa jumlah yang membatalkan," jelas Chrisna.

Chrisna menyebutkan, setiap hari candi peninggalan Raja Samaratungga yang dibangun pada abad kedelapan itu dikunjungi 2.000-3.000 orang, termasuk ratusan turis asing.

Sedangkan pada akhir pekan wisatawan yang datang ke Candi Borobuduh mencapai 5.000-an orang.

Seperti diberitakan, Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) erupsi pada Selasa (3/11/2015).

Berdasarkan citra Satelit Terra, sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi.

Akibatnya, Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, kembali ditutup. Hal yang sama juga terjadi pada semua  penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Denpasar sepanjang Rabu dan Kamis (4-5/11/2015), yang dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com