Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi NTT, Menko Polhukam dan Mendagri "Disambut" Gempa Bumi

Kompas.com - 04/11/2015, 18:24 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Kunjungan kerja Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/11/2015), "disambut" gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter (SR).

Kedatangan kedua menteri itu sebenarnya untuk meninjau kesiapan Kabupaten TTU yang akan menggelar pilkada serentak pada Desember mendatang.

Guncangan gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Alor, NTT, itu dirasakan cukup kuat di Kefamenanu dan terjadi selama lebih kurang delapan detik.

Saat Luhut memberikan arahan dalam tatap muka dengan ribuan PNS, TNI, dan Polri di Gedung Bale Biinmafo Kefamenanu, Rabu (4/11/2015), tiba-tiba gempa mengguncang.

Akibatnya, sebagian PNS peserta acara itu lari berhamburan ke luar gedung. Sementara kedua menteri dan para pejabat Provinsi NTT serta Kabupaten TTU tetap duduk di tempat mereka.

Meski terasa cukup kencang, gempa bumi itu tak berlangsung tidak terlalu lama. Setelah guncangan reda, kegiatan tatap muka itu dilanjutkan kembali.

Untuk diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,2 SR mengguncang Kabupaten Alor, NTT, Rabu (4/11/2015) pagi.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kupang Sumarwan mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 11.44 Wita.

Pusat gempa berlokasi di 8,20 derajat lintang selatan dan 124,94 lintang bujur timur. Gempa berpusat di kedalaman 89 kilometer.

Pusat gempa terletak di darat, sekitar 28 kilometer di timur laut Kabupaten Alor.

Dihubungi terpisah, Bupati Alor Amon Djobo mengatakan, dua kecamatan yang paling parah diguncang gempa yakni Kecamatan Alor Timur dan Alor Selatan.

“Gempa dirasakan merata di seluruh Alor, namun paling parah di Alor timur dan Alor selatan, karena rumah-rumah di sana banyak yang roboh. Untuk sementara, belum ada korban jiwa yang dilaporkan ke saya karena semua di sana masih panik,” kata Amon.

Saat ini, lanjut Amon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah membangun sejumlah posko dan menyalurkan bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com