BIREUEN, KOMPAS.com - Polres Bireuen terus mengumpulkan barang bukti dan saksi terkait pembunuhan sadis yang diduga kuat dilakukan seorang anak kepada ibu kandungnya.
Besok, empat aparatur Desa Lancok-lancok, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh, akan dimintai keterangan.
Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polres Bireuen, AKP Syamsul SH, Senin (2/11/2015).
Syamsul mengatakan, pemanggilan saksi dari aparatur desa dilakukan untuk mengetahui tentang kupon zakat yang menjadi pemicu pertengkaran antara Mustafa dan ibunya.
Polisi juga ingin mengetahui hubungan antara Mustafa dan ibunya.
“Seharusnya hari ini dilakukan pemanggilan saksi, namun karena desa setempat sedang menyelesaikan zakat padi di meunasah, makanya besok baru aparaturnya bisa datang ke sini (polres),” ujar Syamsul.
Pemanggilan saksi juga diakuinya untuk mencocokkan pengakuan pelaku, yang belum mengakui kejahatannya.
Sejauh ini, pelaku hanya mengaku mendorong ibunya hingga terjatuh dan sempat diangkatnya korban ke tempat tidur setelah dia tak bergerak lagi.
“Memang pengakuan pelaku ini masih harus kita dalami, kalau perlu kita akan periksa kejiwaannya melihat bicaranya melantur ke sana kemari,” tambah Syamsul.
Sebagaimana telah diberitakan, Mustafa Insya (45), diduga kuat membunuh ibu kandungnya, Maryam (70), seusai bertengkar terkait bon zakat padi yang ingin diuangkan pelaku. Karena menolak, korban dihabisi di rumahnya di Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.