Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mustafa Bersikukuh Tidak Bunuh Ibu Kandungnya

Kompas.com - 02/11/2015, 14:56 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Mustafa Insya (45), pria yang diduga membunuh ibu kandungnya, Maryam Binti Ismail (70), di Desa Lancok-lancok, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (31/10/2015) memberi pengakuan mengejutkan.

Mustafa tidak mengaku sebagai pembunuh ibunya. Dia malam menuding tetangganya sebagai pelaku pembunuhan.

Saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/11/2015), Mustafa tampak tenang kendati sesekali ceritanya berubah-ubah dan berputar-putar tentang kronologis kejadian sebelum jasad ibunya ditemukan tetangga.

Dalam wawancara itu, Mustafa bahkan mengaku ia baru tahu ibunya tewas dibunuh setelah dia ditangkap polisi.

“Saya keluar rumah setelah cekcok dengan ibu, lantas saya pergi untuk mengikat sapi hingga akhirnya saya bertemu Sufi dan Aidil di dekat pematang sawah,” kata lelaki paruh baya itu.

Dengan alasan itu maka Mustafa menolak disebut pembunuh ibu kandungnya. Pria itu mengaku hanya mendorong ibunya hingga terjatuh.

Mustafa menambahkan, dia sempat mengangkat ibunya ke tempat tidur, namun saat itu dirinya tak tahu jika ibunya sudah meninggal dunia.

“Memang ibu saya itu cerewet, dia sempat memaki saat saya minta bon zakat padi yang atas nama saya, karena kesal saya tolak, padahal selama ini saya tak pernah memukulnya, kalau sudah kesal sekali saya diam saja, pernah sampai tiga minggu," ungkapnya.

Selain mengaku tak membunuh ibunya, Mustafa mengatakan dia tak melihat ceceran darah yang keluar dari kepala ibunya.

“Saya tak lihat apapun saat ibu jatuh, hanya saya angkat saja ke kasur,” tambah dia.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bireuen, AKP Syamsul SH, mengatakan proses penyelidikan terkait kasus ini masih berlanjut, apalagi tersangka memberikan keterangan yang berubah-ubah.

Jika diperlukan, ujar Syamsul, kepolisian akan melakukan tes kejiwaan pada tersangka.

“Memang di BAP, pelaku belum menjelaskan kronologi yang sebenarnya, kita harapkan setelah pemanggilan saksi-saksi, kasus ini akan mengerucut dengan pengakuan resmi pelaku,” lanjut dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mustafa diduga menghabisi ibu kandungnya, Maryam, hanya karena bon zakat padi yang ingin diuangkannya ditahan korban.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com