Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 5 Tahun, Hasil Panen Sawit 1.600 Petani Plasma Belum Dibayar

Kompas.com - 30/10/2015, 22:22 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 1.600 petani sawit plasma yang bermukim di Desa Tangung Lago dan Desa Rengit, Banyuasin, Sumatera Selatan berharap PT Swadaya Indopalma (SIP) bersedia membayar hasil panen sawit selama lima tahun terakhir.

Harapan ribuan petani sawit ini disampaikan melalui pengurus Koperasi Indoplasma Bersaudara yang mendatangi kantor advokat M Husni Chandra (MHC) di Jalan Parameswara Bukit Baru, Palembang, Jumat (30/10/2015).

M Husni Candra SH MH didampingi Moh Irson SH selaku kuasa hukum petani dari Koperasi Indoplasma Bersaudara mengatakan, petani sampai saat ini berharap PT SIP untuk membayar hasil panen sawit plasma petani terhitung lima tahun terakhir.

Sebetulnya para petani sawit plasma ini sudah dimediasi dengan pihak perusahaan yang difasilitasi Komisi II DPRD Banyuasin.

"Dari hasil mediasi itu sebetulnya pada tanggal 28 November nanti PT SIP berjanji untuk membayar panen plasma petani sawit. Namun petani hanya minta ketegasan dari pihak PT SIP untuk meyakinkan petani agar bisa dibayar," ujarnya.

Dikatakannya, seandainya pada batas waktu yang telah disepakati pada waktu mediasi tidak dibayar pihak perusahaan, maka petani tidak bertanggung jawab untuk apa yang terjadi ke depannya.

"Pastinya petani sangat berharap sekali adanya pembayaran panen plasma sawit petani, selama lima tahun ini sebanyak 1.600 petani menunggu kejelasan dan komitmen dari PT SIP," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi Indoplasma Bersaudara Supriyedi SH MH bersama pengurus lainnya yakni Sulaiman Jahri SH, Drs H Muslimin dan M Taufik Said mengatakan, sebanyak 1.600 petani selama ini mengolah lahan sawit plasma yang arealnya seluas 32.000 hektar.

Selama lima tahun terakhir sawit plasma milik petani selalu panen dan menghasilkan sawit yang berkualitas.

"Setiap harinya berton-ton sawit plasma yang dipanen pihak PT SIP. Kalau secara estimasinya selama lima tahun tidak dibayar ini nominalnya berjumlah Rp 31 miliar. Maka itu ribuan petani sangat berharap sekali untuk dibayar hasil penennya," ujarnya.

Supriyadi mengatakan, salah satu alasan PT SIP tidak membayar hasil panen plasma sawit, itu karena terjadi dualisme dalam kepengurusan koperasi.

Namun setelah dimediasi kembali antara sesama pengurus koperasi, akhirnya jajaran pengurus koperasi kembali bersatu.

"Jadi tidak ada alasan lagi PT SIP tidak mau membayar hasil panen sawit plasma milik petani. Karena pengurus koperasi sudah bersatu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com